Mataram, (Antara) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia membiayai pemulangan seluruh jenazah TKI tidak prosedural asal Nusa Tenggara Barat yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (2/11).
"Seluruh biaya pemulangan seluruh jenazah dari Batam hingga ke Lombok ditanggung oleh BNP2TKI," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Mataram Mucharom Ashadi di Mataram, Senin.
Ia menyebutkan jumlah TKI dari NTB yang menjadi korban meninggal dunia dan sudah teridentifikasi hingga Minggu (6/11), sebanyak sembilan orang, namun baru lima jenazah yang sudah diserahkan ke pihak keluarga pada Sabtu (5/11).
Dari lima jenazah TKI tersebut, satu di antaranya berasal dari Kabupaten Lombok Timur, yakni Ating Fatmawati (33), berasal dari Kampung Permai, Pijot, Kecamatan Keruak.
Sebanyak empat jenazah lainnya berasal dari Kabupaten Lombok Tengah, yakni Rukmin (39), warga Wage, Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Mahrun (49) dan istrinya Zainab (39), asal Tanang Embang Daye, Desa Selebeng, Kecamatan Kilang, dan Aisyah (27), asal Reban Burung, Desa Aik Berik, Kecamatan Bagek Nunggal.
Untuk pemulangan empat jenazah lain yang teridentifikasi pada Minggu (6/11), pihaknya masih berkoordinasi dengan Tim BNP2TKI di Batam.
Keempat TKI jenazah yang sudah teridentifikasi, adalah Supardi (33), asal Kabupaten Lombok Tengah, Khairil Anwar (18), dari Lombok Tengah, Saeful (30), asal Lombok Tengah, dan Mustar (39), dari Lombok Timur.
"Kami sudah berkoordinasi terkait proses pemulangan empat jenazah yang sudah teridentifikasi itu. Sekarang sedang pengurusan di kargo," ujarnya.
Mucharom mengatakan proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Kepulauan Riau, masih berjalan karena ada 33 jenazah korban kapal tenggelam yang belum teridentifikasi, sehingga masih tersimpan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau.
"Kami berharap tidak ada lagi korban meninggal dunia dari NTB," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Seluruh biaya pemulangan seluruh jenazah dari Batam hingga ke Lombok ditanggung oleh BNP2TKI," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Mataram Mucharom Ashadi di Mataram, Senin.
Ia menyebutkan jumlah TKI dari NTB yang menjadi korban meninggal dunia dan sudah teridentifikasi hingga Minggu (6/11), sebanyak sembilan orang, namun baru lima jenazah yang sudah diserahkan ke pihak keluarga pada Sabtu (5/11).
Dari lima jenazah TKI tersebut, satu di antaranya berasal dari Kabupaten Lombok Timur, yakni Ating Fatmawati (33), berasal dari Kampung Permai, Pijot, Kecamatan Keruak.
Sebanyak empat jenazah lainnya berasal dari Kabupaten Lombok Tengah, yakni Rukmin (39), warga Wage, Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Mahrun (49) dan istrinya Zainab (39), asal Tanang Embang Daye, Desa Selebeng, Kecamatan Kilang, dan Aisyah (27), asal Reban Burung, Desa Aik Berik, Kecamatan Bagek Nunggal.
Untuk pemulangan empat jenazah lain yang teridentifikasi pada Minggu (6/11), pihaknya masih berkoordinasi dengan Tim BNP2TKI di Batam.
Keempat TKI jenazah yang sudah teridentifikasi, adalah Supardi (33), asal Kabupaten Lombok Tengah, Khairil Anwar (18), dari Lombok Tengah, Saeful (30), asal Lombok Tengah, dan Mustar (39), dari Lombok Timur.
"Kami sudah berkoordinasi terkait proses pemulangan empat jenazah yang sudah teridentifikasi itu. Sekarang sedang pengurusan di kargo," ujarnya.
Mucharom mengatakan proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Kepulauan Riau, masih berjalan karena ada 33 jenazah korban kapal tenggelam yang belum teridentifikasi, sehingga masih tersimpan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau.
"Kami berharap tidak ada lagi korban meninggal dunia dari NTB," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016