Surabaya (Antara Jatim) - Sekitar 15 kampung di Kota Surabaya akan menerima penghargaan Inisiasi Kampung e Arek Suroboyo (IKAS) Award 2016 dari pemerintah kota setempat yang digelar di Taman Surya, Sabtu.  
     
 Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Kota Surabaya, Nanis Chairani, di Surabaya, Kamis, mengatakan program yang telah berjalan di tahun kedua ini selaras dengan predikat Surabaya sebagai kota layak anak.
     
 "Konsep Inisiasi Kampung e Arek Suroboyo ini merupakan turunan langsung dari Kota Layak Anak," kata Nanis.
     
 Menurut dia, program ini mendorong keterlibatan masyarakat dalam upaya ikut serta menjaga anak-anak Surabaya agar terhindar dari berbagai masalah anak seperti trafficking, pelecehan seksual dan masalah anak lainnya.
     
Harapannya, lanjut dia, dengan banyaknya kampung-kampung ramah anak, maka anak-anak Surabaya akan merasa aman dan nyaman tinggal di lingkungan mereka. 
     
Nanis mengatakan agenda IKAS 2016 diikuti oleh 162 peserta (kampung). Dari jumlah tersebut, setelah penilaian tahap awal, kemudian mengerucut menjadi 50 peserta. Tahapan berikutnya, ke-50 kampung tersebut kemudian dinilai langsung dengan melakukan cek ke lokasi. Setelah itu, ada lima kali road show. 
     
Adapun tujuan dari road show tersebut untuk menyosialisasikan ke masyarakat Surabaya sehingga ada lebih banyak warga yang mengetahui program ini. Termasuk juga menginformasikan melalui media sehingga kampung yang belum ikut, bisa termotivasi untuk ikut serta pada penyelenggaraan berikutnya. 
     
 "Setelah penilaian road show sudah. Begitu tim juri menyaring siapa pemenangnya, kami ada tim siluman. Kami cek lagi secara diam-diam untuk pastikan siapa yang layak jadi pemenang di tiap kategori," katanya.
     
Kampung-kampung di Surabaya yang mengikuti program IKAS 2016 terbagi dalam lima kategori yakni kategori kampung belajar, kampung sehat, kampung asuh, kampung kreatif inovatif dan kampung aman. 
     
 Bila setiap kategori ada pemenang 1, 2 dan 3 maka akan ada 15 kampung yang mendapatkan penghargaan IKAS 2016. "Penghargaannya Insya Allah diserahkan langsung oleh ibu wali kota Surabaya," ujarnya.
     
Sesuai namanya, kampung-kampung peserta IKAS 2016 dinilai berdasarkan indikator penilaian yang telah ditetapkan oleh tim juri, misalnya bagaimana program yang digagas di kampung tersebut, partisipasi warganya, dan kesesuaian antara program yang dicanangkan dengan kenyataan di lokasi.  Serta, konsistensi dalam menjaga program yang sudah dijalankan. 
     
 "Misalnya ada kampung yang sama-sama punya program jam belajar. Kami lihat bagaimana aplikasinya di lapangan. Jangan-jangan cuma aturan saja yang ditempel," katanya.
     
Mantan Camat Tambaksari dan Krembangan ini menambahkan, dari sisi kuantitas, jumlah peserta IKAS 2016 memang sama dengan penyelenggaraan di tahun pertama. Namun secara kualitas, ia menyebut ada peningkatan. 
     
 Bila sebelumnya, banyak kampung yang fokus pada satu kriteria, kali ini beberapa kampung mencoba untuk memenuhi semua kriteria. "Misalnya jika dahulu kriteria kampung aman, maka fokus hanya pada keamanan saja, maka kali ini mereka lebih mengerti untuk memenuhi lima kriteria. Meski ketika dicek, masih tiga atau empat saja yang memenuhi," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016