Surabaya (Antara Jatim) - sebanyak 1.600 siswa mulai dari kelas VII hingga IX SMPN 19 Surabaya, Jumat menulis buku serempak untuk merayakan bulan bahasa dan sastra yang jatuh tiap bulan Oktober dan juga bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda.  

"Mereka diminta menulis buku dalam waktu 90 menit. Temanya bermacam-macam. Diutamakan yang dekat dengan kehidupan siswa. Bahkan, bila selesai menulis, siswa diminta menggambar sendiri sampul yang cocok untuk buku tersebut," kata Kepala SMPN 19 Shahibur Rachman.

Shahibur Rachman menjelaskan, bulan bahasa dan sastra di sekolahnya mengambil tema meningkatkan pola pikir dan ide terhadap suatu karya dengan membuat buku.

"Sebelum diminta membuat sebuah buju, kami beri persiapan terlebih dahulu," tuturnya.

Ditanya tentang persiapan yang dilakukan, dia mengatakan, pertama-tama siswa diminta membaca sunyi dan mempresentasikan hasil membaca. Kegiatan itu dilakukan selama 45 menit. Kemudian siswa diberi waktu istirahat 25 menit.

"Menulis buku dimulai pukul 09.00 sampai 10.30. Siswa juga didampingi wali kelas selama proses menulis," katanya.

Setelah waktu habis, lanjut dia, siswa diminta membawa hasil karyanya ke lapangan sekolah. "Sambil bawa buku itu kemudian semua siswa dan guru membacakan teks Sumpah Pemuda," ujarnya.

Dirinya mengatakan, selain juga ingin memperingati hari Sumpah Pemuda, dia ingin siswa diberi pengetahuan bahwa menulis itu gampang. Salah satunya dengan membiasakan diri mulai menulis sejak usia dini.

Sementara itu, salah satu siswa, Ainur Rahmatulah Fauzi mengatakan, buku yang dibuatnya berisikan cerita anak kos. Tulisan itu terinspirasi dari komik yang sering dia baca.

"Intinya tentang lika-liku anak kos. Cerita saya tidak serius, bahkan ada humornya," kata siswa kelas VII ini.

Buku yang dibuatnya, diakui Ainur belum sempurna. Pasalnya, waktu 90 menit dianggap terlalu sedikit. "Bisa disempurnakan tulisannya. Tapi waktu bikin buku tadi yang lama itu bikin sampul bukunya. Apalagi harus gambar sendiri," ujarnya. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016