Surabaya, (Antara Jatim) - PT Indra Jaya Swastika (IJS), perusahaan penyedia jasa layanan depo logistik terpadu (integrated logistics center) di Jalan Kalianak, Surabaya,  siap mendukung kelancaran arus barang, utamanya barang impor, untuk menekan lamanya barang menumpuk di lingkungan pelabuhan (dwelling time).

Direktur Utama PT IJS, Listya Satrawati, di Surabaya, Jumat, mengatakan komitmen tersebut sebagai tindak lanjut diterimanya sertifikat pusat logistik berikat (PLB) dari Menteri Keuangan dan Menteri Perekonomian  pada 19 Oktober 2016.

"Surat Keputusan dari Dirjen Bea Cukai sebagai sudah kami terima pada Juli 2016 dan peresmian serta penyampaian Sertifikat PLB dari Menteri Keuangan dan Menteri Perekonomian di Jakarta International Logistics Summit and Expo (JILSE) pada tanggal 19 Oktober 2016," katanya menjelaskan.  

Dengan diterimanya SK PLB itu maka PT IJS kini dipercaya oleh Bea Cukai untuk menangani barang impor secara langsung dari kapal datang hingga "clearance import" serta mendukung proses kegiatan ekspor.

PT IJS kini merupakan perusahaan pertama di Jawa Timur yang dipercaya sebagai PLB. Dengan layanan PLB maka pengguna jasa dapat menekan  detention cost, demurrage cost serta kemudahan lainnya.

Detention cost dapat ditekan karena setelah kapal datang, kontainer dapat segera diproses ke gudang PLB. Sedangkan demurrage cost bisa ditekan karena setelah kontainer sampai di gudang PLB akan langsung di-stripping dan kontianer dapat langsung dikembalikan ke depo atau perusahaan pelayaran (shipping line).

Demurrage adalah biaya atau denda yang harus dibayarkan oleh penerima barang yakni consignee atau importir),  karena terlambat mengembalikan kontainer milik pelayaran dan posisi kontainer tersebut masih di dalam pelabuhan.

Sedangkan detention adalah biaya atau denda yang harus dibayarkan oleh penerima barang yakni consignee  atau importir, karena terlambat mengembalikan kontainer milik pelayaran, namun posisi container sudah di luar pelabuhan / kawasan pabean.

Kemudahan lainnya di antaranya adalah PLB dapat berfungsi sebagai showroom atas barang impor yang masih tertanggung BM, PPn dan PPh-nya sambil mencari pasar lebih luas karena penangguhan BM, PPn & PPh bisa maksimal sampai dengan tigatahun. 

Dengan demikian juga akan memberikan kemudahan kepada pelaku usaha mendapatkan barang impor yang dibutuhkan untuk produksinya di PLB.

Selain barang impor, PLB juga bermanfaat guna mendukung kelancaran arus barang ekspor karena banyak kegiatan sederhana lain yang bisa dilakukan di dalam PLB untuk melengkapi barang impor tujuan ekspor.  

Manfaat penting lainnya adalah pemenuhan persyaratan  larangan dan batasan yang sebelumnya harus dilakukan  di pelabuhan atau negara asal yang pada pelaksanaannya butuh waktu dan biaya yang cukup tinggi, kini dapat dilakukan di dalam PLB sehingga bisa dipastikan dapat mengefisienkan waktu serta biaya.   

Dengan kemudahan-kemudahan tersebut maka PLB PT IJS akan mendukung efisiensi  biaya logistik dan memangkas mata rantai logistik yang cukup panjang yang selama ini terjadi. 
 
Selain itu, layanan PLB menunjang sektor industri terutama sektor industri manufaktur dalam efisiensi biaya sehingga dapat menambah daya saing nasional, serta mendorong investasi asing supaya Indonesia dapat menjadi hub logistik di Kawasan Asia Pasifik, dan menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur


Depo Peti Kemas

PT awalnya merupakan perusahaan depo peti kemas yang didirikan Djoyo Rahardjo  pada 1984. Pendirian perusahaan ini didasari oleh meningkatnya kebutuhan pengguna jasa akan depo peti kemas yang menyediakan solusi total di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak.

Pada tahap berikutnya, IJS  melakukan pengembangan usaha dengan mendirikan divisi transportasi, menerapkan electronic data interchange (EDI) pada 1990 dan pada 1994 mendirikan pula jasa layanan peti kemas reefer.

Empat tahun kemudian, yakni pada 1998,  IJS  mendapat kepercayaan dari Dirjen Bea Cukai sebagai salah satu mitra pelabuhan untuk membangun Gudang Beriktat dan Depo Peti Kemas di bawah pengawasan Pabean guna mengurangi kongesti peti kemas di pelabuhan dan masalah impor.

Berbekal pengalaman lebih dari 20  tahun, IJS  kini telah menjadi perusahaan depo logistik terpadu.  

Dalam operasionalnya perusahaan yang menempati area 26 hektare ini telah dilengkapi fasilitas seperti IT Inventory yang canggih, fasilitas reefer berteknologi modern, fasilitas repair dan cleaning, fasilitas fumigasi, area penumpukan, gudang komersial, sarana transportasi serta Customs facility (Kawasan Pabean/TPS, Gudang Berikat dan Pusat Logistik Berikat). (*) 
 

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016