Sumenep (Antara Jatim) - Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyatakan perkembangan pemanfaatan pasar hewan ternak terpadu di Kecamatan Bluto oleh pedagang dalam posisi bagus.

"Alhamdulillah, berjalan bagus. Pada Kamis (27/10), jumlah pedagang sapi yang memanfaatkan pasar hewan ternak terpadu lebih banyak dibanding pekan lalu," ujar Kepala Disnak Sumenep, Arief Rusdi di Sumenep, Jumat.

Pemkab Sumenep mulai mengoperasikan pasar hewan ternak terpadu di Bluto pada pekan lalu (20/10) sekaligus secara resmi menutup atau menghentikan aktivitas Pasar Hewan Bangkal di Kecamatan Kota.

Sesuai data di Disnak Sumenep, jumlah sapi yang masuk pada hari pertama pemanfaatan pasar hewan ternak terpadu itu (20/10) sekitar 400 ekor.

Sementara pada Kamis (27/10) per pukul 14.30 WIB, jumlah sapi yang masuk ke pasar hewan ternak terpadu tersebut sekitar 800 ekor.

"Areal belakang atau kawasan di sisi selatan pasar yang menjadi lokasi parkir kendaraan pengangkut sapi, sampai penuh dan akhirnya sebagian diparkir di areal depan (parkir mobil pengunjung)," kata Rusdi, menerangkan.

Ia juga mengemukakan, pedagang sapi sudah mengetahui aktivitas Pasar Hewan Bangkal di Kecamatan Kota sudah ditutup dan selanjutnya mereka langsung ke Pasar Hewan Ternak Terpadu di Desa Pakandangan Sangrah, Kecamatan Bluto.

Pada Kamis (27/10), personel gabungan dari sejumlah instansi di lingkungan Pemkab Sumenep, di antaranya disnak dan dinas perhubungan, masih disiagakan di eks Pasar Hewan Bangkal.

"Namun, sesuai laporan yang kami terima dari staf, tidak ada pedagang sapi yang berusaha masuk ke eks Pasar Hewan Bangkal," ujarnya, menambahkan.

Pasar hewan ternak terpadu di Bluto yang beroperasi sejak pekan lalu itu dibangun sejak 2014 melalui dana dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBN) Sumenep.

Disnak Sumenep menyatakan pasar hewan ternak terpadu tersebut merupakan satu-satunya pasar hewan ternak di Pulau Madura yang memiliki fasilitas lengkap sebagai pasar hewan ternak, di antaranya pusat kesehatan hewan dan tempat penurunan hewan ternak dari kendaraan pengangkut.

Pasar hewan di lahan seluas 2,1 hektare itu untuk sementara akan beroperasi setiap Senin (pedagang kambing) dan Kamis (pedagang sapi) dan diperkirakan bisa menampung hingga 1.500 ekor sapi dan kambing. ***3***

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016