Bojonegoro (Antara Jatim) - Bupati Bojonegoro Suyoto meminta warganya siap menghadapi bencana, dengan berusaha mengurangi risiko yang ditimbulkan dari berbagai bencana mulai banjir, tanah longsor, angin kencang juga bencana lainnya.

"Kita harus siap menghadapi bencana, sebab lokasi tempat tinggal kita ini sudah ditakdirkan menjadi daerah rawan bencana," katanya dalam apel 1.000 sukarelawan sekolah sungai di Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa.

Dalam sejarah purba, menurut dia, daerahnya dulu merupakan laut dalam, yang kemudian berubah menjadi daratan disebabkan adanya tumbukan lempeng bumi.

Akibat tumbukan lempeng bumi, daerahnya muncul Bengawan Solo mulai daerah hulu Jawa Tengah hingga hilir Jawa Timur yang selalu rutin menimbulkan banjir.

"Bencana banjir selalu terjadi dipengaruhi rusaknya lingkungan Bengawan Solo akibat pendangkalan, juga banyaknya berbagai aneka sampah yang masuk ke sungai," paparnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, tanah di daerahnya juga tergolong muda, sehingga dengan mudah menimbulkan tanah longsor yang juga mengakibtkan bangunan mudah roboh ketika diterjang angin.

"Hidup di Bojonegoro itu pasti menghadapi bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang," ucapnya, menegaskan.

Meski demikian, menurut dia, risiko terjadinya bencana harus dikurangi dengan menyiapkan berbagai kebutuhan, termasuk mencegah kerusakan lingkungan Bengawan Solo, juga sungai lainnya semakin parah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, menjelaskan tim forum sungai akan segera membahas untuk membuat program sebagai tindak lanjut dari apel pengurangan risiko bencana.

"Penyusunan program agar setelah apel ini kemudian permasalahan sudah dianggap selesai," ujarnya.

Apalagi, katanya, sungai di daerahnya tidak hanya Bengawan Solo, tapi juga sejumlah sungai yang kondisi lingkungannya juga sudah rusak.

"Sungai yang ada di daerah kami membutuhkan penanganan agar kerusakan lingkungan tidak semakin berkembang," ucapnya menegaskan.

Ia menambahkan apel pengurangan risiko bencana dengan agenda bersih-bersih sungai yang menjadi program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga dilaksanakan di semua sungai di Tanah Air.

Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Suyoto juga mengkukuhkan forum sekolah sungai di daerah setempat, selain juga ikut melakukan bersih-bersih sungai di Bengawan Solo terutama dari sampah plastik di lokasi apel di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016