Sampang (Antara Jatim) - Bupati Sampang, Jawa Timur, Fannan Hasib, menyatakan pihaknya perlu membangun waduk tempat penampungan air guna mengatasi banjir yang sering terjadi di wilayah itu.

"Selain perlu memperbanyak membangun waduk penampungan air, kami juga telah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan untuk melakukan normalisasi aliran sungai," kata Fannan Hasib saat meninjau lokasi banjir di Sampang, Senin.

Menurut bupati, banjir yang sering terjadi di Kota Sampang selama ini akibat debet air yang masuk sungai Kalikemuning terlalu banyak, sehingga sungai meluap ke perkampungan warga.

Jika di wilayah utara Sampang dibangun banyak waduk, maka air hujan bisa tertampung di waduk-waduk itu, dan bisa dimanfaatkan petani untuk mengairi lahan pertanian mereka saat kemarau.

"Sekarang ini jika terjadi hujan, air langsung mengalir ke Kalikemuning. Jika banyak waduk nanti, maka air akan tertampung," katanya.

Bupati meninjau lokasi banjir di Kecamatan Kota Sampang didampingi Dandim 0828 Sampang Letkol Inf Indrama Bodi, Kepala Bakesbangpol Sampang Rudi Setiadi, Kepala BPBD Wisnu Hartono dan Kabag Humas Pemkab Sampang Yulis Juwaidi.

Bupati memberikan bantuan nasi bungkus kepada warga korban banjir di Jalan Syuhada, Kelurahan Dalpenang.

Selain memberikan bantuan nasi bungkus, bupati juga berdialog dengan Satgas Penanggulangan Banjir tentang teknik penanganan banjir, serta pelayanan yang diberikan Satgas itu kepada warga korban banjir.

"Saya minta penanganan banjir dioptimalkan dan jangan sampai ada warga terdampak banjir yang luput dari bantuan makanan, karena mereka tidak bisa memasak," kata bupati.

Banjir yang melanda Kota Sampang kali ini akibat luapangan Sungai Kalikemuning, setelah wilayah itu diguyur hujar deras pada Minggu (23/10) mulai pagi hingga sore hari.

Banjir kali ini menimpa 21 ribu kepala keluarga dari lima desa dan dua kelurahan di Kecamatan Kota Sampang.

Selain menggenangi rumah-rumah warga, banjir akibat luapan Sungai Kalikemuning itu, juga menggenangi sejumlah lembaga pendidikan di Kota Sampang, sehingga kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016