Bojonegoro (Antara Jatim) - Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kesulitan mengembangkan industri tahu di daerahnya menjadi objek wisata kuliner, karena terbatasnya anggaran di kelurahan.
"Kami tidak bisa mengalokasikan anggaran untuk melakukan penataan industri tahu Ledokkulon menjadi lokasi objek wisata. Kelurahan tidak memperoleh anggaran seperti desa," kata Lurah Ledokkulon, Kecamatan Kota, Bojonegoro Sumantri, di Bojonegoro, Senin.
Ia menyatakan hal itu menanggapi pengembangan Ledokkulon menjadi lokasi objek wisata kuliner setelah berhasil menggelar Festival Tahu Ledokkulon, beberapa waktu lalu.
"Kalau pengembangan Ledokkulon menjadi objek wisata kuliner dibebankan kelurahan ya tidak mungkin, sebab kelurahan tidak memperoleh anggaran seperti desa," ucapnya.
Oleh karena itu, menurut dia, pengembangan Ledokkulon, menjadi lokasi objek wisata kuliner harus ditangani pemerintah kabupaten (pemkab), baik terkait pembenahan lingkungan juga yang lainnya.
"Kami sudah pernah membahas bersama dengan jajaran disbudpar, diperindag dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) terkait pengembangkan Ledokkulon menjadi objek wisata kuliner," paparnya.
Hanya saja, lanjut dia, pengembangan Ledokkulon menjadi lokasi objek wisata masih terbentur dengan anggaran.
Ia memberikan gambaran pembenahan yang harus dilakukan yaitu melengkapi sekitar 150 industri tahu dengan instalasi pengolah air limbah (IPAL).
"Semua industri tahu di Ledokkulon idealnya harus dilengkapi IPAL agar lingkungannya menjadi bersih," tuturnya.
Warga, katanya, sudah memiliki program menjadikan Ledokkulon sebagai lokasi objek wisata kuliner tahu dengan membuat lokasi yang menjadi tujuan pengunjung yang dilengkapi berbagai aneka kuliner tahu.
Selain itu, lanjut dia, untuk menarik pengunjung juga dilakukan dengan menggelar Festival Kuliner Tahu yang akan digelar setiap tahun.
"Pemasaran tahu Ledokkulon tidak hanya di jawa Timur, tapi juga di berbagai daerah di Jawa Tengah," katanya.
Seorang pemandu wisata di Bojonegoro Wahyu Setiawan menjelaskan sudah pernah mengajak sejumlah wisatawan domestik (wisdom) dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ke lokasi industri tahu di Ledokkulon.
"Mereka rata-rata sangat senang menikmati tahu Ledokkulon karena rasanya masih alamiah," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami tidak bisa mengalokasikan anggaran untuk melakukan penataan industri tahu Ledokkulon menjadi lokasi objek wisata. Kelurahan tidak memperoleh anggaran seperti desa," kata Lurah Ledokkulon, Kecamatan Kota, Bojonegoro Sumantri, di Bojonegoro, Senin.
Ia menyatakan hal itu menanggapi pengembangan Ledokkulon menjadi lokasi objek wisata kuliner setelah berhasil menggelar Festival Tahu Ledokkulon, beberapa waktu lalu.
"Kalau pengembangan Ledokkulon menjadi objek wisata kuliner dibebankan kelurahan ya tidak mungkin, sebab kelurahan tidak memperoleh anggaran seperti desa," ucapnya.
Oleh karena itu, menurut dia, pengembangan Ledokkulon, menjadi lokasi objek wisata kuliner harus ditangani pemerintah kabupaten (pemkab), baik terkait pembenahan lingkungan juga yang lainnya.
"Kami sudah pernah membahas bersama dengan jajaran disbudpar, diperindag dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) terkait pengembangkan Ledokkulon menjadi objek wisata kuliner," paparnya.
Hanya saja, lanjut dia, pengembangan Ledokkulon menjadi lokasi objek wisata masih terbentur dengan anggaran.
Ia memberikan gambaran pembenahan yang harus dilakukan yaitu melengkapi sekitar 150 industri tahu dengan instalasi pengolah air limbah (IPAL).
"Semua industri tahu di Ledokkulon idealnya harus dilengkapi IPAL agar lingkungannya menjadi bersih," tuturnya.
Warga, katanya, sudah memiliki program menjadikan Ledokkulon sebagai lokasi objek wisata kuliner tahu dengan membuat lokasi yang menjadi tujuan pengunjung yang dilengkapi berbagai aneka kuliner tahu.
Selain itu, lanjut dia, untuk menarik pengunjung juga dilakukan dengan menggelar Festival Kuliner Tahu yang akan digelar setiap tahun.
"Pemasaran tahu Ledokkulon tidak hanya di jawa Timur, tapi juga di berbagai daerah di Jawa Tengah," katanya.
Seorang pemandu wisata di Bojonegoro Wahyu Setiawan menjelaskan sudah pernah mengajak sejumlah wisatawan domestik (wisdom) dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ke lokasi industri tahu di Ledokkulon.
"Mereka rata-rata sangat senang menikmati tahu Ledokkulon karena rasanya masih alamiah," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016