Sumenep (Antara Jatim) - Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berencana menambah fasilitas penunjang di Pasar Hewan Ternak Terpadu di Desa Pakandangan Sangrah, Kecamatan Bluto.

"Sejumlah fasilitas penunjang yang bersifat umum memang belum tersedia, di antaranya toilet atau kamar mandi dan musholla. Kalau memungkinkan, kami akan berusaha membangun fasilitas umum tersebut pada 2017," ujar Kepala Disnak Sumenep, Arief Rusdi di Sumenep, Jumat.

Selain itu, perlu dilakukan pavingisasi di beberapa lokasi di pasar hewan ternak terpadu guna memberikan kenyamanan bagi pedagang maupun pengunjung.

Saat ini, sebagian besar lahan di pasar hewan ternak terpadu tersebut masih berupa hamparan tanah lapang.

"Kalau fasilitas penunjang yang bersifat primer, di antaranya pusat kesehatan hewan, tempat penurunan hewan ternak dari kendaraan pengangkut, hingga tempat transaksi hewan ternak, sudah ada dan memadai," kata Rusdi, menerangkan.

Ia menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pembenahan terhadap pasar hewan ternak terpadu yang baru dibuka atau beroperasi pada Kamis (20/10).

Sejak Kamis (20/10), Pemkab Sumenep mengoperasikan pasar hewan ternak terpadu di Bluto sekaligus secara resmi menutup atau menghentikan aktivitas Pasar Hewan Bangkal di Kecamatan Kota.

"Kami bersama staf pun masih terus berkomunikasi dengan pedagang untuk menerima masukan atau saran supaya keberadaan dan aktivitas di pasar hewan ternak terpadu tersebut lebih nyaman," ujarnya.

Pasar hewan ternak terpadu di Bluto itu dibangun sejak 2014 melalui dana dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBN) Sumenep.

Disnak Sumenep menyatakan pasar hewan ternak terpadu tersebut merupakan satu-satunya pasar hewan ternak di Pulau Madura yang memiliki fasilitas lengkap sebagai pasar hewan ternak.

Pasar hewan di lahan seluas 2,1 hektare itu untuk sementara akan beroperasi setiap Senin dan Kamis dan diperkirakan bisa menampung hingga 1.500 ekor sapi dan kambing. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016