Magetan (Antara Jatim) - BPBD Magetan mencatat kerugian material akibat bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Minggu, 9 Oktober 2016 mencapai Rp900 juta. 

"Sesuai hasil pedataan final, jumlah kerugiannya ditaksir mencapai Rp900 juta," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Magetan Agung Lewis kepada wartawan, Kamis. 

Menurut dia, kerugian tersebut meliputi kerusakan berbagai hal yang diakibatkan dari bencana alam tersebut. Di antaranya, infrastruktur desa seperti jembatan, jalan raya, dan saluran air bersih. 

Selain itu, banjir bandang juga merusak rumah warga, kandang, ternak, dan sejumlah lahan pertanian milik warga hingga akhirnya gagal panen.

Pihaknya merinci, terjangan banjir bandang itu telah merusak jembatan dan sebagian badan jalan desa hingga amblas. Selain itu, kandang milik Jono, salah seorang warga setempat juga hancur. 

Tercatat, lima ekor kambing, 19 ekor kelinci, dan 10 ekor ayam hilang. Serta lahan bawang merah dan wortel juga rusak hingga petani desa setempat gagal panen.

Ia menambahkan pascakejadian banjir bandang tersebut, aktivitas warga Desa Ngancar mulai normal. Warga dibantu dengan petugas gabungan dari BPBD, Koramil, dan Polsek setempat telah bergotong-royong membersihkan material banjir dan memperbaiki secara swadaya sejumlah infrastruktur yang rusak.

Pihaknya meminta warga di lereng Gunung Lawu untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam susulan. Sebab, diperkirakan curah hujan masih cukup tinggi yang diikuti dengan angin kencang seiring memasuki musim hujan. 

Pihaknya juga mengajak masyarakat desa di lereng Gunung Lawu untuk menjaga kelestarian hutan di gunung tersebut. Hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya bencana seperti tanah longsor dan banjir bandang di daerah pegunungan.

Sementara, Bupati Magetan Sumantri mengatakan, pihaknya akan mencairkan dana cadangan untuk pemulihan pascabencana terjadinya banjir bandang.

Menurut Bupati, dana itu akan dialokasikan untuk perbaikan sejumlah infrastruktur yang rusak akibat diterjang banjir. Selain itu, melalui dinas terkait ia juga telah menyaluran bantuan makanan dan keperluan dapur umum. 

"Saya berharap bencana serupa tidak terjadi lagi dan warga diminta tetap waspada. Hal penting lainnya adalah tetap menjaga kelestarian lingkungan agar bencana dapat dicegah," katanya. (*)

     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016