Trenggalek (Antara Jatim) - Balai Besar Wilayah Sungai Brantas memastikan rangkaian banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Trenggalek dan merembet hingga Tulungagung, beberapa hari terakhir dipicu faktor alam serta pendangkalan di sejumlah aliran sungai.
    
"Terjadi sedimentasi yang luar biasa sehingga menyebabkan air berisiko meluap saat debit dari hulu tinggi," kata Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS Brantas Budiyono saat meninjau kondisi sungai-sungai di Trenggalek, Rabu.
    
Menurut dia ketebalan sedimentasi bervariasi, mulai 0,5 meter hingga 2 meter.
    
Endapan lumpur dan aneka sampah sungai itu terbanyak ditemukan di kawasan hilir yang berada di titik jalur sebelum pintu air cekdam.
    
"Ketebalan sedimentasi di area pintu dam Dawuh, Bendorejo itu bahkan sampai dua meter, sementara di pintu air cekdam Karanggayam, Kecamatan Durenan antara 1-1,5 meter," katanya.
    
Ia menduga, endapan lumpur dan tanah yang mengeras sehingga memicu pendangkalan aliran sungai itu berasal dari tanah pegunungan ataupun area hulu yang terbawa arus air.
    
"Tanah yang terbawa banjir lalu tertahan dan menumpuk di jalur pintu-pintu air sehingga terjadilah sedimentasi," katanya.
    
Tahun ini, kata Budiyonio, BBWS tidak bisa optimal melakukan normalisasi dengan cara pengerukan material sedimentasi tersebut.
    
Ia beralasan, anggaran belum teralokasi sementara aktivitas pengerukan dilakukan di area terbatas sekitar pintu air cekdam Karanggayam, Durenan.
    
"Anggarannya kecil sehingga hanya membersihkan lumpur di sekitar pintu air. Kalau menyeluruh dan skala luas rencana tahun depan (2017) kalau anggaran disetujui," ujarnya.
    
Untuk perencanaan yang sudah dibuat, kata Budiyono, BBWS Brantas mengajukan anggaran normalisasi sungai-sungai di Trenggalek dan Tulungagung sebesar Rp25 miliar.
    
Namun Budiyono mengaku pesimistis ajuan anggaran terebut disetujui semua karena kebijakan pengetatan anggaran yang diberlakukan pemerintah.
    
"Kelihatannya yang disetujui hanya sekitar Rp6 miliar hingga Rp8 miliar. Dana itu mungkin hanya cukup mengerjakan normalisasi sepanjang 3-4 kilometer di sekitar pintu air cekdam Dawung, Kecamatan Pogalan," katanya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016