Bojonegoro (Antara Jatim) - Prosesi pengambilan api di objek wisata Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, untuk menandai hari jadi kabupaten ke-339, pada 18 Oktober.
    
Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Disbudpar Bojonegoro Iriantini Asianing Murti, di Bojonegoro, Rabu, menjelaskan, api yang diambil dari lokasi objek wisata Kahyangan Api tidak langsung dibawa ke kabupaten.
    
Tapi, lanjut dia, api yang dibawa dengan obor akan disemayamkan dulu di Kantor Kecamatan Ngasem.
    
"Penyemayaman api di Kantor Kecamatan Ngasem ini atas permintaan masyarakat, karena selama ini pengambilan api untuk memperingati hari jadi dari Kahyangan Api langsung diarak dibawa ke kabupaten," jelas dia.
    
Oleh karena itu, menurut dia, prosesi pengambilan api di Kahyangan Api memperoleh dukungan masyarakat di Kecamatan Ngasem.
    
Sesuai rencana, lanjut dia, proses pengambilan api di Kahyangan Api akan dilakukan Kepala Desa Sendangharjo, Mudiono dengan didampingi juru kunci Djuri yang kemudian diberikan kepada Camat Ngasem, Machmudi.
    
Dari Kahyangan Api, lanjut dia, obor api akan dibawa dengan kendaraan, tapi memasuki Ngasem turun untuk kemudian obor api akan diarak dengan berjalan kaki menuju kantor kecamatan sekitar 1 kilometer.
    
"Warga di Ngasem sudah sepakat sepanjang perjalanan di kanan kiri jalan akan menyambut arak-arakan obor api juga dengan membawa obor dari bambu," tuturnya.
    
Ia juga mengatakan kedatangan obor api akan disambut dengan tari-tarian Kahyangan Api yang pernah menjuarai tingkat Nasional dalam Parade Tari Nusantara, pada 2015.
    
"Malam harinya di kantor kecamatan akan dimeriahkan dengan berbagai hiburan, di antaranya, campursari," ucapnya.
    
Ia menambahkan obor api yang disemayamkan itu baru dibawa ke kota keesokkan harinya dengan mengambil jalan melewati Kecamatan Dander, untuk menghindari kemacetan lalu lintas dibandingkan kalau melewati Kecamatan Kalitidu.
    
"Setelah disemayamkan di pendopo pemkab kemudian dilanjutkan dengan acara puncak "Gerebek Jonegaran" yang akan diikuti perwakilan desa di Bojonegoro yang masing-masing desa membawa gunungan tumpeng hasil bumi," paparnya.
    
Yang jelas, menurut dia, pengambilan api untuk memperingati hari jadi kabupaten itu juga sebagai usaha untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di  objek wisata Kahyangan Api  yang pernah dimanfaatkan untuk pengambilan api PON 2000. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016