Kediri (Antara Jatim) - Sebanyak 109 tim baik dari sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kompetisi robot yang diselenggarakan di Kediri, Jawa Timur.
     
Panitia kompetisi robot itu, Bambang Dwi Setiawan mengemukakan acara ini sengaja melibatkan anak didik usia SD-SMP agar anak-anak muda berani menampilkan keunggulannya dengan membuat robot.
     
"Kami ingin didik generasi muda dan mengenalkan tentang robot. Sekaligus, kami juga ingin kenalkan Kediri pada masyarakat di Indonesia dengan kompetisi robot ini," katanya ditemui dalam kegiatan di SMAN 7 Kediri, Jalan Penanggungan Kota Kediri, Minggu.
     
Ia juga mengatakan, peserta kegiatan tersebut cukup banyak hingga 109 tim dari berbagai daerah di Indonesia seperti  Tenggarong, Kalimantan Timur, Yogyakarta, Kudus, Sragen yang berada di Jateng, Sidoarjo, Kediri, dan sejumlah kota lainnya.
     
Menurut dia, nantinya peserta baik tingkat SD maupun SMP dipersilakan mengikuti dua kategori kompetisi, yaitu robot "transporter manual" serta robot "maze solving". 
     
Untuk transporter manual, robot yang dibuat harus mampu memindahkan barang, yaitu berupa duplikat dari tahu kuning serta getuk pisang. Dua produk itu merupakan makanan khas di Kediri. 
     
"Sedangkan untuk maze solving itu nantinya robot mencari jalur. Robot membaca jalur dari 'start' hingga 'finish'," katanya.
     
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan kegiatan ini sangat memberikan dampak positif bagi para pelajar, terlebih lagi mereka masih setingkat SD dan SMP.
     
"Ini media bagi anak-anak yang suka robot. Anak-anak ini investasi luar biasa bagi negara. Mereka membuat dari nol sampai menjadi robot dan ini embrio yang bagus bagi anak-anak," katanya.
     
Ia mengatakan, pembelajaran ini tidak jauh berbeda dengan pembelajaran di negara-negara lainnya misalnya di Jepang. Dengan kegiatan ini, mereka bisa melatih daya saing serta kerjasama untuk memecahkan masalah.
     
Pihaknya berharap, dengan kompetisi ini menjadi awal bagi pendidikan anak-anak itu agar mereka lebih baik dalam berkarya. Ke depan, mereka dipastikan bisa membuat beragam terobosan lagi, yang bisa bermanfaat untuk kehidupan manusia. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016