Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan sesuai data dari Badan Pusat Statistik, inflasi di wilayah yang dipimpinnya, pada September 2016 hanya 0,02 persen atau terendah di Indonesia.
     
"Inflasi yang lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 0,22 persen tersebut merupakan indikator penting makro ekonomi karena berkaitan langsung dengan daya beli masyarakat," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat.
     
Ia menegaskan bahwa kinerja inflasi tersebut bakal terus dipertahankan atau dikelola sehingga berada pada level stabil.
     
Anas melanjutkan, inflasi dengan sendirinya juga mencerminkan manajemen penawaran dan permintaan barang di daerah. Sejumlah upaya yang dilakukan untuk pengendalian inflasi di kabupaten paling timur di Pulau Jawa itu, antara lain lewat operasi pasar murah, vertikultur di kalangan rumah tangga, dan gerakan 10.000 kolam ikan.
     
"Kami membuat program-program sederhana, seperti 10.000 kolam ikan yang mengajak warga untuk memanfaatkan pekarangannya sebagai kolam ikan, sebagian di antaranya dibantu benih dan peralatan oleh pemerintah daerah," ujar Anas.
     
Saat ini, kata Anas, juga sedang disiapkan sinergi badan usaha milik desa (BUMDes) dan Perum Bulog. Sebanyak delapan BUMDes disiapkan untuk bersinergi dengan BUMN bidang logistik pangan tersebut, di antaranya BUMDes di Ketapang, Tegaldlimo, Genteng Kulon, Glagah, Kalibaru Kulon, Rogojampi, dan Bangunsari.
     
Sinergi BUMDes dengan Perum Bulog tersebut berupa penyediaan stok barang untuk kelancaran distribusi barang, pengendalian harga, membantu operasi pasar, dan pemberdayaan ekonomi di tingkat desa.
     
"Bulan ini sinergi BUMDes dengan Perum Bulog tersebut ditandatangani. Ini juga pararel dengan program Menteri Desa Pak Eko Sandjojo yang mendorong pemberdayaan BUMDes," papar Anas.
     
Anas optimistis, ke depan perekonomian lokal Banyuwangi akan terus tumbuh ditopang berbagai sektor. Pendapatan per kapita Banyuwangi yang berdasarkan data BPS telah mencapai Rp37,53 juta per orang per tahun pada 2015 ditargetkan bisa menembus Rp40 juta pada akhir 2016.
     
"Akhir Oktober frekuensi penerbangan ke Bandara Blimbingsari Banyuwangi dari Surabaya menjadi empat kali sehari yang bisa semakin mengungkit bisnis dan pariwisata. Tahun depan sudah ada penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi. Program-program lain juga berbarengan mendorong ekonomi lokal bergerak," katanya.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016