Bojonegoro (Antara Jatim) - Delapan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang dilaporkan tenggelam di Bengawan Solo, masih belum ditemukan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Asep, Jumat.
   
Sekarang ini, katanya, personel SAR BPBD Tuban dengan dibantu BPBD Lamongan, masih mencari delapan korban santri Ponpes Langitan Widang, Tuban, yang dilaporkan tenggelam di Bengawan Solo.
   
"Pencarian delapan santri yang dilaporkan tenggelam kami lakukan bersama personel BPBD Tuban dan Lamongan dengan dibantu masyarakat," ucapnya menegaskan.
   
Lebih lanjut ia menjelaskan delapan santri Ponpes Langitan Widang, Tuban itu, dilaporkan tenggelam ketika naik perahu dari Ponpes Langitan, di Widang, Tuban menuju Pasar Babat, Lamongan, Jumat sekitar pukul 09.00 WIB.
   
Ketika itu ada 25 santri yang naik perahu di Bengawan Solo dari ponpes  menuju Pasar Babat, Lamongan, yang jaraknya tidak terlalu jauh.
   
Ketika dalam perjalanan itu perahu bermuatan 25 santri oleng dan tenggelam di tengah Bengawan Solo yang ketinggian airnnya cukup besar.
    
"Perahu itu tenggelam di tengah-tengah perjalanan dari ponpes menuju Pasar Babat. Tenggelamnya perahu kemungkinan karena terlalu banyak beban muatan, sehingga oleng dan tenggelam," ucapnya menambahkan.
   
Dalam kejadian itu, menurut dia, 17 santri berhasil selamat, sedangkan delapan santri lainnya belum ditemukan.
   
"Kami mencari delapan santri yang belum ditemukan juga dibantu masyarakat," tambahnya.
   
Sesuai data nama-nama delapan santri yang belum ditemukan yaitu  Ahmad Umar (12),Abdullah Umar (15), M Barikli Amri (12), M. Lujianidani (13), M. Muksin (16), khabib rizki (15), Mambrur (18) dan Afiq Fadhil (19). (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016