Surabaya, (Antara Jatim) - Seorang motivator Surabaya yang peduli benda cagar budaya Mahanandi, Johan Yan melakukan penelitian bersama pakar dari UGM dan BATAN untuk membuktikan keaslian Mahanandi lewat teknologi nuklir.

"Penelitian selama lima tahun itu, saya lakukan bersama pakar arkeometalurgi UGM Prof Timbul Haryono dan pakar nuklir dari BATAN Prof Samin Prihatin," kata CEO corporate motivator PT Total Quality itu di Surabaya, Minggu.

Bahkan, hasil penelitian yang mendapat apresiasi dari mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu telah terangkum dalam sebuah buku berjudul "Mahanandi dalam Perspektif Arkeometalurgi dan Teknologi Nuklir" yang segera terbit pada Hari Pahlawan 2016.

"Kecintaan saya terhadap Indonesia telah mendorong saya bersama Prof Timbul Haryono dan Prof Samin Prihatin melakukan penelitian untuk mengembangkan penggunaan teknologi nuklir bagi identifikasi sebuah benda cagar budaya," tuturnya.

Maha Nandi adalah arca lembu dari abad IX atau setidaknya abad X yang berukuran sekitar 30 cm dan sudah diteliti dengan "CT-Scan, MRI", dan teknologi nuklir. Kini, arca itu disimpan dalam museum khusus yakni Museum Mahanandi, Jln. Jemursari, Surabaya.

"Ketika kita mendengar kata nuklir, apa yang ada dibenak kita pastilah senjata pemusnah massal dan penghancur peradaban, namun teknologi nuklir di tangan ahlinya bisa untuk mengidentifikasi sebuah peradaban yang telah punah," ucapnya.

Dalam pengantar buku itu, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut sejumlah teman "gila" di berbagai bidang. Ada Ricky Elson yang gila tenaga angin, ada pula Dr Yudiutomo Imardjoko yang "gila" thorium untuk menggauli bidang yang "kering" itu dengan semangat 45.

Dahlan Iskan menyebut Johan Yan sebagai salah satu sahabat gila. Dia (Jhan Yan) itu gila budaya Indonesia. Johan Yan lebih Indonesia dari kecinaannya, kekatolikannya dan kearsitekannya. Kecintaannya pada Indonesia dan budayanya ampun-ampun. Mahanandi adalah buktinya.

Setelah diteliti dengan CT-Scan dan MRI, maka Mahanandi pun diteliti dengan teknologi nuklir melalui dua tahap yakni tahap kualitatif fimuli (21 Februari 2012) dan tahap kualitatif dimuli (25 Februari 2012).

Arca perunggu emas Mahanandi itu ditemukan di Jawa Tengah dalam kondisi ekor tegak dan kepala menengadah ke atas dengan relik suci di dalamnya sebagai tanda penyatuan dewa Siwa dalam diri arca Mahanandi. Hasil penelitian menemukan kandungan logam Fe, Ni, Cu, Zn,Pb, Ag, Sn, Sb, dan Au.

Pemerintah lewat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sudah mendaftarkan arca ini sebagai benda cagar budaya era Hindu-Buddha utuh dengan nomor 3578/B/33 pada tanggal 20 April 2011.(*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016