Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai di Kabupaten Sampang, Madura, sangat membutuhkan pompa besar dan harus segera dibangun sebagai upaya antisipasi banjir di daerah setempat.

"Pompa yang tersedia sekarang tidak mampu untuk mengantisipasinya sehingga sangat dibutuhkan pompa lebih besar, dan ini sangat mendesak karena terus berkejaran dengan hujan," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Pihaknya berharap ada dukungan dari Pemerintah Pusat terkait realisasi pompa karena harganya yang sangat mahal.

Saat ini, kata dia, sebenarnya sudah ada pompa di Sampang, namun tidak cukup mampu untuk mengatasi tingginya volume air karena ukurannya yang kurang besar.

"Nantinya pompa ini diletakan di wilayah Kota Sampang maupun dataran yang secara geografis lebih rendah dari permukaan air laut untuk membuang air ke laut," ucapnya.

Selain menyediakan pompa besar, sebenarnya di Sampang sudah dibangun tiga penahan air di kawasan Ombhen, Sampang, namun juga belum mampu membantu.

Menurut dia, secara geografis Sampang berada dua meter di bawah permukaan air laut sehingga menjadi daerah rawan banjir saat hujan deras.

Terlebih dengan pengaruh La Nina yang terjadi sekarang ini, lanjut dia, ditambah hujan sangat deras di kawasan setempat.

"Intinya, solusi pertama membuat pompa sangat besar, memperbanyak penahan air, dan mari bersama-sama berdoa kepada Allah SWT agar tidak terjadi hujan deras di Sampang," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Banjir melanda Kabupaten Sampang pada Minggu (26/9), menyusul hujan deras yang mengguyur dalam dua hari terakhir hingga menyebabkan luapan sungai Kalikemuning sejak pukul 04.00 WIB.

Imbasnya, banjir menggenangi sebagian kawasan, bahkan pada Minggu malam semakin meluas dari sebelumnya hanya delapan desa/kelurahan, menjadi sembilan desa/kelurahan.

Banjir yang melanda tidak hanya menggenangi rumah-rumah warga, tetapi juga sejumlah lembaga pendidikan dan kantor pemerintahan di daerah berjuluk "Kota Bahari" tersebut.

Banjir yang terjadi di Sampang kali ini merupakan kali keempat selama kurun waktu Januari hingga September 2016 ini, masing-masing Februari sebanyak dua kali, Juli sekali dan saat ini. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016