Surabaya (Antara Jatim) - Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, Minggu dini hari sekitar pukul 03.30 WIB menembak mati pelaku pencurian mobil boks yang selama ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) di Belakang Polsek Simokerto, Cantikan, Surabaya.

"Satu tersangka yang kami tembak mati bernama Abdurachman Sholeh memang selama ini kami cari karena keterlibatannya melakukan puluhan rangkaian curanmor jenis mobil boks yang terjadi tak hanya di daerah timur, namun juga wilayah tengah dan beberapa TKP lainnya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga di Mapolrestabes Surabaya, Minggu.

Shinto mengatakan, petugas terpaksa memberikan tindakan tegas karena tersangka berusaha untuk menyakiti dan menganiaya petugas dengan dua bilah pedang penghabisan yang sudah diayunkan, digunakan, bahkan juga telah menganiaya satu anggota atas nama Aiptu Kasum.

"Aiptu Kasum kena pada bagian tangan kanan dan luka pada bawah ulu hati sebanyak 20 jahitan," terangnya.

Sampai saat ini, kata Shinto pihaknya belum menerima informasi tentang penggunaan senjata api oleh tersangka, namun pihaknya dan Brimob Datasemen A Medang berhasil mengembangkan dengan menyentuh langsung tempat tinggal tersangka di Desa Jeddih, Kecamatan Socah, Bangkalan.  

"Dari pengembangan kita mengamankan berbagai jenis senjata tajam, sembilan STNK L300 dari berbagai TKP, kemudian satu unit motor plat S, dan kunci L yang sudah dimodifikasi yang kita duga menjadi sarana untuk para tersangka melakukan aksi di Surabaya," jelasnya.

SHinto memastikan bahwa pelaku yang sudah ditembak mati oleh petugas adalah pelaku yang melakukan aksi tembak-menembak saat akan disekap oleh anggota Resmob Polrestabes pada sekitar bulan Agustus silam di Jembatan Suramadu.

"Dua pelaku lainnya atas nama Azis dan Salih warga Jeddih Timur akan kami kejar sampai ke manapun yang bersangkutan dan kami menghimbau untuk segera menyerahkan diri," tegasnya.

Shinto menambahkan ada empat orang dan memakai dua motor yang selama ini beraksi dalam pencurian mobil boks. Dua orang turun untuk mendorong mobil boks, kemudian satu orang masuk dengan menggunakan kunci T dan setelah berhasil mereka kabur menggunakan dua motor tersebut.

"Posisi kecenderungannya kalau tidak berjalan maka ada Tim Penyapu satu dan dua yang masing-masing menggunakan kendaraan bermotor tadi untuk memastikan di depan tidak ada halangan termasuk operasi," lanjutnya.

Pelaku yang ditembak mati, lanjut Shinto merupakan kapten atau organisatoris, orang yang merekrut pelaku-pelaku lainnya dan menggerakkan pelaku lainnya untuk bersama-sama mencuri mobil boks. "Dan saat ditangkap di Cantikan, pelaku berhasil merekrut satu orang yang sudah kami lakukan penangkatan," imbuhnya.

Selain sebagai pelaku curanmor, kelompok tersebut dikenal sebagai pemakai narkoba. Shinto menambhkan sebelum melakukan aksinya kelompok ini terlebih dahulu menggunakan narkoba di salah satu diskotik di Surabaya sampai pukul 04.00 dini hari.

"Setelah itu mereka akan mencari sasaran di wilayah tengah atau arah menuju ke Madura. jadi mereka selektif dalam mencari sasarannya," kata Shinto.

Kelompok ini, katanya, satu orang tersangka pada April lalu oleh POlsek Bubutan dan kemudian berdasarkan pengembangan ada dua nama yakni Muhammad Abdurachman yang sudah muncul DPO-nya di Polsek Bubutan dan satu lagi atas nama Salih juga sudah muncul di POlsek Bubutan.

"Namun setelah kami melakukan pengembangan, ada empat titik yng kami geledah di Desa Jeddih, kami menemukan tersangka lainnya atas nama Abdul Azis kelahiran tahun 1988 warga Desa Jeddih Timur yang juga berperan untuk mengeksekusi membawa L300 sampai ke Desa Jeddih,"ujarnya Shinto.

Dirinya mengungkapkan, sampai saat ini petugas masih mengidentifikasi nama kelompok tersebut dikarenakan anggota kelompok tersebut yang bongkar pasang. Pasalnya, satu orang yang sedang dikembangkan oleh polisi adalah orang baru direkrut satu bulan dan bersama-sama tersangka tadi di saat dilakukan penggerebekan.

Shinto menegaskan, Abdurachman adalah orang yang menguasai senjata api berjenis air soft gun dikarenakan tersangka merupakan salah satu anggota dari klub menembak yang ada di Surabaya.

"Kita bisa membuktikan sampai saat ini mereka memegang Air Soft Gun setelah kita menggeledah ada kartu tanda kepemilikan air soft gun berjensi revolver," pungkasnya. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016