Madiun (Antara Jatim) - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa meresmikan peluncuran program layanan Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Elektronik (e-Warong KUBE) di Kota Madiun, Jawa Timur, sebagai upaya memudahkan penyaluran bantuan sosial pemerintah dalam satu kartu.
"Ini adalah daerah ke-21 yang kami luncurkan e-warong KUBE. Untuk di Kota Madiun kami bermitra dengan Bank Negara Indonesia (Persero)," ujar Mensos Khofifah saat peluncuran program tersebut di Kantor Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun, Sabtu.
Di Kota Madiun, langsung ada dua e-Warong yang diluncurkan. Yakni, e-Warong Kube Cahaya Harapan di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo dan e-Warong KUBE di Jalan Pajajaran, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo.
Menurut dia, e-Warong melayani warga miskin peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima beras sejahtera (rastra) pemegang Kartu Bantuan Sosial (Kartu Bisa). Yaitu satu kartu yang terintegrasi berbagai bantuan sosial.
Kartu Bisa itu sendiri merupakan wujud terbaru penyaluran bantuan nontunai yang diluncurkan Kementerian Sosial (Kemensos). Kartu tersebut semacam kartu anjungan tunai mandiri atau ATM yang setiap kartu berisi uang bantuan senilai jatah rastra 15 kilogram beras, yakni Rp110 ribu.
"Kalau dulu bantuan rastra langsung berwujud beras. Dengan program e-Warong KUBE, penerima jatah rastra yang telah memiliki Kartu Bisa dapat membelanjakan bantuan nontunainya untuk membeli beras di e-warong. Enaknya lagi, uang senilai Rp110 ribu itu bisa dikonversikan dengan empat bahan kebutuhan pokok lain yang disediakn di e-warong yaitu beras, gula, minyak goreng, dan tepung terigu," kata Khofifah.
Selain itu, Kartu Bisa juga bisa melayani keuangan digital bagi peserta PKH dengan mencairkan bantuan di anjungan tunai mandiri (ATM) yang telah disediakan.
Ia mengatakan, Kartu Bisa dan e-Warung direalisasikan menyusul banyaknya penyimpangan penyaluran bansos selama ini. Mulai dari tidak tepat sasaran, adanya pemotongan, hingga kualitas beras yang buruk
"Untuk itu e-warong dan kartu bisa bertujuan untuk mengurangi penyimpangan, agar bantuan efektif, efisien, dan mudah dikontrol," tambahnya.
Pihaknya akan terus menambah jumlah e-warong yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Mensos menargetkan hingga Desember 2016, akan ada sebanyak 300 e-warong KUBE yang berdiri di 44 kota yang ada di seluruh Tanah Air.
"Syaratnya yang utama adalah koneksi internetnya harus bagus. Karena itu, kami akan mengumpulkan seluruh kepala dinas sosial dan kepala daerah guna memetakan wilayah-wilayah strategis yang dapat dijadikan lokasi e-warong," kata dia.
Sementara, acara peluncuran e-Warong KUBE di Kota Madiun tersebut juga dihadiri oleh sejumalh pejabat di Kemensos RI, Bulog, Wakil Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Suprajarto, dan Forpimda Kota Madiun.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan Kartu Keluarga Sejaktera (KKS) dan bantuan sembako secara simbolis. Serta penyerahan dana kompensasi warga eks Timur-Timor non-NTT kepada 67 KK di Kota Madiun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016