Di tangan Aji Wahyu Santoso (17), kertas bekas dan berbagai barang-barang bekas lainnya yang ada di sekitar lingkungannya disulap menjadi miniatur motor berbagai jenis dengan bekal belajar dari internet.

"Sejak dua tahun lalu saya mulai menekuni kerajinan miniatur motor, belajar dari internet, awalnya saya bikin miniatur motor berbahan korek api bekas namun hasilya kurang bagus dan saya terpikir memakai bahan dasar kertas, akhirnya saya buat hasilnya lumayan," kata Aji di rumahnya di Dusun Palombo Desa Sudimoro, Megaluh, Jombang, Sabtu.

Lebih lanjut dia menjelaskan alasannya memilih bahan dasar kerajinan dari kertas karena, bahan tersebut sangat mudah dijumapai dan biasanya hanya menjadi sampah yang banyak berserakan di jalanan dan tidak membutuhkan modal hanya bermodal lem perekat, dengan alasan itulah ia berfikir gimana caranya bahan melimpah ini tidak lagi jadi sampah tapi diolah menghasilkan duit serta membuat lingkungan menjadi bagus.

Pria yang baru lulus dari bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan bangunan ini, mengerjakan semua kerajinan minatur motor biasanya dia kerjakan didalam kamar tidurnya, ditempat itulah ia membuat berbagai kerajinan miniatur mulai motor Vespa, motor klasik, Moge maupun sepeda angin.

Aji menjual produk kerajinannya melalui media sosial dan peminatnya cukup banyak terutama dari klub motor maupun anak-anak di lingkungan sekitarnya, hal ini tidak lepas dari ide unik serta kreatifitasnya menjadikan sampah menjadi barang unik dari aneka kertas "Miniatur hasil kerajinan saya yang sepeda klasik dibeli orang Banten melalui iklan yang saya pasang di internet,"ujarnya.

"Untuk harga sendiri tergantung kesulitan, biasanya saya jual mulai Rp 25 ribu sampai Rp 150 ribu per biji," terang Aji.

Dalam sehari aji menuturkan bisa membuat kerajinan tersebut rata-rata 3 biji, untuk miniatur yang membutuhkan ketelitian serta tingkat kesulitan tinggi diselesaikannya dalam dua hari, untuk bahan bakunya ia mencari sendiri disekitar rumahnya. (*)

Pewarta: Syaiful Arif

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016