Surabaya (Antara Jatim) – Mantan Bupati Lamongan HM Masfuk meminta mahasiswa pertanian untuk fokus pada bidang itu, karena mahasiswa harus memajukan pertanian.
     
"Mahasiswa pertanian tidak boleh beralih profesi setelah lulus. Mereka harus mengembangkan potensi tanah Indonesia yang kaya raya," katanya saat menjadi pembicara seminar 'No Farm, No Food, No Life' di Unitomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
     
Hal tersebut juga diamini oleh Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (Sekjen ISMPI), Graha Abadi Pasyaman, selaku penggagas seminar yang juga dirangkai dengan Muswil Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) tersebut.
     
"Berkaryalah Anda selagi masih berjaya. Jika fokus pada dunia pertanian maka kita akan hidup sejahtera karena selagi ada tanah, mahasiswa pertanian tidak akan menganggur," katanya.
     
Selain itu, Pasyaman juga berpendapat jika pertanian hancur maka masyarakat tidak akan bisa hidup. Karena apapun yang masyarakat olah untuk menjadi makanan adalah dari hasil pertanian.
     
Lain halnya dengan Reslian Pardede selaku CEO dari AIP Prisma Australia. Baginya, pertanian bukan hanya masalah teknis tetapi proses distribusi hasil, juga tanggung jawab pertanian.
     
"Pertanian di Indonesia masih belum produktif dibandingkan dengan Negara tetangga. Harga beras kita masih cukup mahal dibanding Negara lain seperti Thailand," ujarnya.
     
Dalam kesempatan itu, ketua pelaksana, Miftahul Rochman, berharap seminar akan memotivasi mahasiswa lulusan pertanian untuk memanfaatkan gelarnya untuk mengolah tanah pertanian.
     
"Dunia pertanian bukan hanya sekadar mencangkul, tetapi kita harus lebih berpikir modern. Penjualan hasil pertanian juga kegiatan bertani. Karena teknologi yang semakin canggih kita bisa memanfaatkannya untuk berjualan. Jadi tidak perlu minder dengan jurusan pertanian," katanya.
     
Dalam seminar yang diikuti oleh 300 mahasiswa PTS dan PTN anggota ISMPI Korwil Wilayah 4 (Indonesia Timur) itu, Dekan Fakultas Pertanian Unitomo Kusyairi  mengharapkan para calon sarjana pertanian selalu peduli dengan ketahanan pangan dan merujuk pada kearifan lokal.
     
"Ini momentum bagus untuk  membangun idealisme. Saya agak miris dengan realitas sarjana pertanian yang pragmatis dan tidak ingin terjun di sektor pertanian. Pak Anton Apriyantono (mantan Menteri Pertanian) berkata Jangan pernah bermimpi pertanian Indonesia akan maju selama pertanian masih kalian serahkan kepada petani yang hanya lulusan SD," katanya. (*)

Pewarta: Cindiana Aulia Saputri

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016