Malang, (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur akan melengkapi pendestrian atau trotoar di kawasan Jalan Ijen dengan fasilitas warga difable atau orang yang memiliki keterbatasan fisik, sebagai bagian upaya pemerintah daerah memberikan kenyamanan pada warga.
Wali Kota Malang Moch Anton, di Malang, Sabtu mengatakan pendestrian di Jalan Ijen akan dibangun sepanjang 1,75 km, dan dilebarkan sebesar 3 meter lebih, dari ukuran semula yang hanya 0.75 meter, serta dilengkapi sarana bagi kaum difabel seperti adanya tanda jalur khusus, serta fasilitas tempat duduk.
"Kami menyadari pentingnya keberadaan pedestrian yang nyaman dan aman bagi masyarakat Kota Malang, dan beberapa waktu lalu kami juga melakukan survei pengerjaan pedestrian di seputaran Jalan Ijen," katanya.
Anton yang akrab dipanggil Abah tersebut menargetkan penyelesaikan pembangunan pada akhir November 2016, dan sudah bisa digunakan oleh masyarakat.
Untuk anggaran, pembangunan pedestrian di Kota Malang mencapai Rp2,6 miliar, dan bukan dari dana APBD melainkan menggunakan dana dari tanggungjawab sosial perusahaan di wilayah setempat.
"Saya berharap fungsi jalan nanti murni digunakan bagi pejalan kaki dan bukan untuk sepeda motor atau bahkan sebagai tempat parkir mobil," katanya.
Abah mengatakan, ke depan Pemerintah Kota Malang juga akan mencanangkan program pemulihan tata ruang kota agar dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan ketentuannya.
"Hal tersebut merupakan upaya pemerintah kota untuk memberikan ruang publik bagi masyarakat Kota Malang yang lebih nyaman serta ramah lingkungan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Wali Kota Malang Moch Anton, di Malang, Sabtu mengatakan pendestrian di Jalan Ijen akan dibangun sepanjang 1,75 km, dan dilebarkan sebesar 3 meter lebih, dari ukuran semula yang hanya 0.75 meter, serta dilengkapi sarana bagi kaum difabel seperti adanya tanda jalur khusus, serta fasilitas tempat duduk.
"Kami menyadari pentingnya keberadaan pedestrian yang nyaman dan aman bagi masyarakat Kota Malang, dan beberapa waktu lalu kami juga melakukan survei pengerjaan pedestrian di seputaran Jalan Ijen," katanya.
Anton yang akrab dipanggil Abah tersebut menargetkan penyelesaikan pembangunan pada akhir November 2016, dan sudah bisa digunakan oleh masyarakat.
Untuk anggaran, pembangunan pedestrian di Kota Malang mencapai Rp2,6 miliar, dan bukan dari dana APBD melainkan menggunakan dana dari tanggungjawab sosial perusahaan di wilayah setempat.
"Saya berharap fungsi jalan nanti murni digunakan bagi pejalan kaki dan bukan untuk sepeda motor atau bahkan sebagai tempat parkir mobil," katanya.
Abah mengatakan, ke depan Pemerintah Kota Malang juga akan mencanangkan program pemulihan tata ruang kota agar dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan ketentuannya.
"Hal tersebut merupakan upaya pemerintah kota untuk memberikan ruang publik bagi masyarakat Kota Malang yang lebih nyaman serta ramah lingkungan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016