Jember (Antara Jatim) - Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombespol Slamet Pribadi meminta Universitas Jember untuk mewaspadai dan memerangi peredaran narkoba di kawasan kampus setempat.

"Saya imbau pihak kampus mewaspadai mahasiswa yang tidak kunjung lulus atau biasa dikenal sebagai mahasiswa abadi karena berdasarkan pengalaman saat melakukan operasi pemberantasan narkoba di lingkungan kampus, seringkali mereka menjadi pemakai dan pengedar narkoba," tuturnya saat melakukan orasi dalam upacara wisuda di gedung Soetardjo Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu.

Ia mengatakan pihak kampus hendaknya juga mewaspadai oknum tertentu yang sering berada di lingkungan kampus tanpa alasan yang jelas dan memberlakukan kebijakan larangan kegiatan akademik dan kemahasiswaan setelah pukul 22.00 WIB.

"Kami berharap, agar setelah pukul 22.00 WIB, lingkungan kampus harus 'clean and clear'. Pihak keamanan juga harus meningkatkan patroli lingkungan kampus," tuturnya.

Berdasarkan pengalaman petugas BNN, lanjut dia, pukul 23.00 WIB hingga dini hari adalah waktu yang paling rawan disalahgunakan, termasuk penyalahgunaan narkoba dan selain itu, perlu dijalin kerja sama dengan semua pihak dalam rangka pengawasan rumah kos-kosan.

Data BNN mencatat sebanyak 27,32 persen pemakai narkoba berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa, sedangkan untuk porsi terbesar masih didominasi pemakai dari kalangan pekerja, yakni mencapai 50,54 persen.

"BNN mendukung penuh program anti narkoba yang digagas oleh pihak kampus, dari mulai sisi akademik dengan pemberian muatan bahaya narkoba kepada seluruh sivitas akademika, sisi pencegahan, dan juga bidang pemberantasan," ucap alumnus Fakultas Hukum Universitas Jember itu.

Sementara Rektor Universitas Jember Moh. Hasan mengatakan Kampus Tegalboto Universitas Jember sudah memberlakukan kebijakan pembatasan kegiatan pembelajaran dan aktivitas kemahasiswaan setelah pukul 22.00 WIB. 

"Imbauan BNN tadi sudah sudah kita lakukan, selepas pukul 22.00 WIB sudah tidak ada lagi kegiatan di Kampus Tegalboto, sehingga imbauan BNN senada dengan kebijakan kita," katanya.

Dalam wisuda periode I tahun akademik 2016/2017, dari 800 wisudawan tercatat 190 lulusan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,50. Sementara itu 72 persen wisudawan lulus tepat waktu dan terdapat pula sebanyak 157 lulusan penerima beasiswa Bidik Misi.

"Keberhasilan itu menunjukkan bahwa proses belajar mengajar di Universitas Jember telah berjalan dengan baik," ucap Rektor dua periode itu.

Ia mengimbau agar prestasi tersebut dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan melalui mekanisme "Plan, Do, Check and Evaluation" yang sudah diterapkan Universitas Jember.

Untuk strata 2 (S-2), predikat peraih IPK tertinggi diraih oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yakni Masrurul Hudah dari Program Studi Magister Manajemen, dan Ari Sita Nastiti dari Program Studi Magister Akuntansi. Keduanya meraih IPK sempurna atau IPK 4,00.

Sementara Mega Windayana dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP dengan IPK 3,86 meraih IPK tertinggi di tingkat strata 1 (S-1). Sedangkan Nur Kholidah dari Program Studi Usaha Perjalanan Wisata FISIP menjadi lulusan dengan IPK tertinggi di tingkat Diploma dengan IPK 3,88.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016