Situbondo (Antara Jatim) - Pemerintaha Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Jawa Timur mulai merancang desain pembangunan kawasan budi daya kerapu menggunakan keramba jaring apung di beberapa wilayah setempat.
"Tahun ini pemerintah daerah sedang mempersiapkan kawasan budi daya kerapu sebagai percontohan yakni di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Kami sudah membuat perencanaan matang terkait dengan desain pembuatan kawasan kerapu di daerah tersebut," kata Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi di Situbondo, Kamis.
Menurut dia, di kawasan budi daya kerapu keramba jaring di Dusun Gundil yang saat sudah ada sekitar 16 pembudidaya, rencananya akan dibangun dermaga dari bibir pantai hingga ke laut atau sekitar 400-500 meter.
Dengan membangun dermaga kayu di kawasan budi daya ikan kerapu tersebut, katanya, masyarakat dan juga pembudidaya lebih mudah memberi makan ikan kerapu miliknya. Dan masyarakat juga bisa melihat langsung proses budi daya ikan kerapu tanpa haru menaiki perahu ke keramba jaring apung di laut.
"Budi daya ikan kerapu dengan menggunakan keramba apung ini salah satu andalan Situbonfo. Dan kami sudah mempersiapkan untuk membangun kawasan kerapu secara permanen di Dusun Gundil," ujarnya.
Di Kabupaten Situbondo, lanjut Yoyok, ada tiga kawasan budi daya ikan kerapu dengan keramba jaring apung, diantaranya di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan dan Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih.
"Produktivitas kerapu di tiga kawasan keramba jaring apung tersebut dalam setiap tahunnya bisa mencapai 500 ton ikan kerapu," paparnya.
Sementara itu, salah seorang pembudidaya ikan kerapu Yoyok Hermanto mengatakan, ada dua jenis ikan kerapu yang saat di budi dayakannya. Diantaranya ikan kerapu cantang (hasil persilangan kerapu macan dan kertang) dan kerapu cantik (hasil persilangan kerapu macan dan batik).
"Kerapu cantang dipanen dalam kurun waktu delapan bulan dan bobotnya rata-rata 7 hingga 8 ons per ekor. Sedangkan kerapu cantik dipanen lebih lama yaitu satu tahun dengan bobot yang sama," ujarnya.
“Cara memeliharanya sama, hanya saja cantang bisa lebih cepat dipanen dibandingkan cantik. Dengan catatan waktu tebar, panjang benih 12 cm," tuturnya.
Ia menambahkan, harga ikan kerapu cantik lebih bagus dibandingkan ikan kerapu cantang. Harga kerapu cantik bisa mencapai Rp160 ribu per kilogram. Sedangkan kerapu cantang Rp80 ribu per kilogram.
"Meskipun kedua jenis ikan kerapu tersebut harganya berbeda, saya dan pembudidaya kerapu lainnya tetap membudidayakan dua jenis kerapu tersebut, karena harga dipasaran amsih bagus, dan pemasarannya ke Surabaya dan Bali," imbuhnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Tahun ini pemerintah daerah sedang mempersiapkan kawasan budi daya kerapu sebagai percontohan yakni di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Kami sudah membuat perencanaan matang terkait dengan desain pembuatan kawasan kerapu di daerah tersebut," kata Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi di Situbondo, Kamis.
Menurut dia, di kawasan budi daya kerapu keramba jaring di Dusun Gundil yang saat sudah ada sekitar 16 pembudidaya, rencananya akan dibangun dermaga dari bibir pantai hingga ke laut atau sekitar 400-500 meter.
Dengan membangun dermaga kayu di kawasan budi daya ikan kerapu tersebut, katanya, masyarakat dan juga pembudidaya lebih mudah memberi makan ikan kerapu miliknya. Dan masyarakat juga bisa melihat langsung proses budi daya ikan kerapu tanpa haru menaiki perahu ke keramba jaring apung di laut.
"Budi daya ikan kerapu dengan menggunakan keramba apung ini salah satu andalan Situbonfo. Dan kami sudah mempersiapkan untuk membangun kawasan kerapu secara permanen di Dusun Gundil," ujarnya.
Di Kabupaten Situbondo, lanjut Yoyok, ada tiga kawasan budi daya ikan kerapu dengan keramba jaring apung, diantaranya di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan dan Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih.
"Produktivitas kerapu di tiga kawasan keramba jaring apung tersebut dalam setiap tahunnya bisa mencapai 500 ton ikan kerapu," paparnya.
Sementara itu, salah seorang pembudidaya ikan kerapu Yoyok Hermanto mengatakan, ada dua jenis ikan kerapu yang saat di budi dayakannya. Diantaranya ikan kerapu cantang (hasil persilangan kerapu macan dan kertang) dan kerapu cantik (hasil persilangan kerapu macan dan batik).
"Kerapu cantang dipanen dalam kurun waktu delapan bulan dan bobotnya rata-rata 7 hingga 8 ons per ekor. Sedangkan kerapu cantik dipanen lebih lama yaitu satu tahun dengan bobot yang sama," ujarnya.
“Cara memeliharanya sama, hanya saja cantang bisa lebih cepat dipanen dibandingkan cantik. Dengan catatan waktu tebar, panjang benih 12 cm," tuturnya.
Ia menambahkan, harga ikan kerapu cantik lebih bagus dibandingkan ikan kerapu cantang. Harga kerapu cantik bisa mencapai Rp160 ribu per kilogram. Sedangkan kerapu cantang Rp80 ribu per kilogram.
"Meskipun kedua jenis ikan kerapu tersebut harganya berbeda, saya dan pembudidaya kerapu lainnya tetap membudidayakan dua jenis kerapu tersebut, karena harga dipasaran amsih bagus, dan pemasarannya ke Surabaya dan Bali," imbuhnya. (*)
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016