Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berencana menggelar upacara bersih sungai di tepi Bengawan Solo dengan melibatkan 1.000 peserta dari berbagai lapisan masyarakat pada Oktober.

"Upacara bersih sungai di tepi Bengawan Solo akan digelar Oktober, tapi kami masih mencari tanggal yang tepat," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojongoro, Selasa.  

Dihadapan peserta rapat persiapan pembentukan sekolah sungai di daerah setempat, ia menjelaskan peserta upacara bersih sungai dengan jumlah sekitar 1.000 peserta itu, selanjutnya akan melakukan bersih-bersih sungai di enam lokasi.

"Usai upacara peserta akan langsung menuju lokasi yang sudah ditentukan untuk membersihkan sungai dari berbagai aneka sampah," ucapnya.

Sesuai rencana, lanjut dia, enam lokasi yang menjadi sasaran bersih-bersih sungai dari berbagai aneka sampah yaitu di Kecamatan Kota, Dander, Kalitidu, Trucuk, Malo dan Kapas.

"Sasaran awal bersih-bersih difokuskan di sungai di Bengawan Solo," kata  Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sujarwo.

Menurut dia, kegiatan bersih sungai itu merupakan progam yang dicanangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengurangi risiko bencana yang disebabkan sungai.

Oleh karena itu, lanjut dia, di berbagai kabupaten di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di Jawa Tengah juga di Jawa Timur, juga dilakukan kegiatan serupa.
 
"Tujuan bersih sungai ini untuk membentuk kesadaran masyarakat agar ikut terlibat melakukan pemeliharaan dan konservasi sungai," tandasnya.

Ia menyebutkan di daerahnya dilalui sungai terpanjang di Jawa, selain juga anak sungainya yang membentang dari wilayah barat sampai timur.

“Sungai yang ada itu memiliki karakter yang berbeda. Tapi semua sungai yang ada dimanfaatkan berbagai kegiatan masyarakat, tidak ada kegiatan ekonomi, tapi juga lalu lintas juga lainnya," paparnya.

Ia menambahkan dalam program bersih sungai ini juga akan dilanjutkan dengan sekolah sungai untuk membentuk komunitas yang peduli dengan kelestarian sungai.

"Program bersih sungai ini akan berkelanjutan dengan harapan bisa menjadi budaya masyarakat tidak memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan sampah," ucapnya menegaskan.

Ikut dalam rapat persiapan pembentukan sekolah sungai, antara lain, perwakilan PJT I Bojonegoro, UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, PMI, juga berbagai perwakilan organisasi masyarakat termasuk komunitas pemancing.  (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016