Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana menggelar "Festival Bengawan" yang akan diisi berbagai kegiatan di sepanjang Bengawan Solo untuk memeriahkan HUT ke-339 kabupaten, pada 17-24 September.
"Acara "Festival Bengawan" akan dimulai 17 September dengan acara puncak parade perahu hias pada 24 September," kata Kepala Bidang Pengembangan Usaha Seni dan Budaya Disbudpar Bojonegoro Budiyanto, di Bojonegoro, Selasa.
Lebih lanjut ia menjelaskan "Festival Bengawan" dengan acara puncak parede perahu hias tetap akan mengambil rute dari Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Trucuk sampai taman Bengawan Solo (TBS) di Desa Ledokkwetan, Kecamatan kota.
Peserta parade perahu hias dari warga di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo yang menjadi jalur rute perjalanan perahu.
"Warga yang menjadi peserta perahu hias akan memperoleh subsidi untuk menghias perahunya. Tapi besarnya masih akan dibahas lebih lanjut," tuturnya.
Menurut dia, lokasi pemberangkatan perahu hias tetap di Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Trucuk, tapi agak ke hilir dengan pertimbangan pelengsengan kanan kiri bendung yang rusak masih dalam perbaikan.
"Pemberangkatan perahu hias tidak seperti dulu persis di lokasi bendung. Kalau nanti pemberangkatannya agak ke bawah sebab ada pekerjaan perbaikan pelengsengan bendung yang rusak," ucapnya.
Selain parade perahu hias, lanjut dia, "Festival Bengawan" akan diisi berbagai kegiatan lainnya, seperti lomba berenang menyeberang Bengawan Solo, menangkap bebek, juga berbagai lomba lainnya.
Yang jelas, katanya, "Festival Bengawan" yang sudah berjalan tiga kali di setiap HUT kabupaten itu untuk menarik wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan manca negara (wisman) datang ke daerahnya.
"Target pemkab bahwa "Festival Bengawan" harus mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisdom dan wisman," katanya menegaskan.
Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, menambahkan "Festival Bengawan" juga bisa berfungsi memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian sungai terpanjang di Jawa di daerahnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, prosesi "Ider-Ider" yang menjadi pembuka parade perahu hias dengan menabuh gamelan bisa dilakukan di sepanjang Bengawan Solo di daerahnya setiap bulan.
"Pesertanya dari satpol pp dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), semacam patroli rutin," ucapnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Acara "Festival Bengawan" akan dimulai 17 September dengan acara puncak parade perahu hias pada 24 September," kata Kepala Bidang Pengembangan Usaha Seni dan Budaya Disbudpar Bojonegoro Budiyanto, di Bojonegoro, Selasa.
Lebih lanjut ia menjelaskan "Festival Bengawan" dengan acara puncak parede perahu hias tetap akan mengambil rute dari Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Trucuk sampai taman Bengawan Solo (TBS) di Desa Ledokkwetan, Kecamatan kota.
Peserta parade perahu hias dari warga di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo yang menjadi jalur rute perjalanan perahu.
"Warga yang menjadi peserta perahu hias akan memperoleh subsidi untuk menghias perahunya. Tapi besarnya masih akan dibahas lebih lanjut," tuturnya.
Menurut dia, lokasi pemberangkatan perahu hias tetap di Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Trucuk, tapi agak ke hilir dengan pertimbangan pelengsengan kanan kiri bendung yang rusak masih dalam perbaikan.
"Pemberangkatan perahu hias tidak seperti dulu persis di lokasi bendung. Kalau nanti pemberangkatannya agak ke bawah sebab ada pekerjaan perbaikan pelengsengan bendung yang rusak," ucapnya.
Selain parade perahu hias, lanjut dia, "Festival Bengawan" akan diisi berbagai kegiatan lainnya, seperti lomba berenang menyeberang Bengawan Solo, menangkap bebek, juga berbagai lomba lainnya.
Yang jelas, katanya, "Festival Bengawan" yang sudah berjalan tiga kali di setiap HUT kabupaten itu untuk menarik wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan manca negara (wisman) datang ke daerahnya.
"Target pemkab bahwa "Festival Bengawan" harus mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisdom dan wisman," katanya menegaskan.
Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, menambahkan "Festival Bengawan" juga bisa berfungsi memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian sungai terpanjang di Jawa di daerahnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, prosesi "Ider-Ider" yang menjadi pembuka parade perahu hias dengan menabuh gamelan bisa dilakukan di sepanjang Bengawan Solo di daerahnya setiap bulan.
"Pesertanya dari satpol pp dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), semacam patroli rutin," ucapnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016