Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, mengeluarkan air Waduk Pacal sebesar 5 meter kubik per detik untuk mengairi tanaman padi dan palawija sejak sehari lalu.
     
"Pengeluaran air Waduk Pacal 5 meter kubik per detik hanya berjalan dua hari," kata Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Dodi Sigit Wijaya, di Bojonegoro, Sabtu.
     
Menyusul setelah itu, katanya, air Waduk Pacal masih tetap dikeluarkan, tetapi hanya 3 meter kubik per detik.
     
Pengeluaran air Waduk Pacal, lanjut dia, untuk memenuhi permintaan petani yang disampaikan kepada UPT Pengelolaan Sumber Air Bengawan Solo di Bojonegoro, selaku pengelola Waduk Pacal.
     
"Pengeluaran air 3 meter kubik per detik itu sampai 4 September, sebagai usaha untuk penghematan," jelas dia.
     
Ia menyebutkan di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal di wilayah barat, timur, dan tengah, terdapat tanaman padi musim tanam (MT) III seluas  2.298 hektare dan palawija 8.418  hektare.
     
Tanaman padi itu, lanjut dia, rata-rata baru saja ditanam sehingga masih sangat membutuhkan air.
     
"Petani mengajukan permintaan air Waduk Pacal karena di daerahnya hujan sudah mulai langka," ujarnya.
     
Sesuai data, katanya, ketinggian air di Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, dengan ketinggian air pada papan duga mencapai 112,36 meter dengan tampungan air efektif sekitar 14 juta meter kubik per 27 Agustus.
     
Dengan adanya pengeluaran air selama beberapa hari itu, katanya, air yang tersisa di Waduk Pacal hanya tinggal sekitar 8,4 juta meter kubik.
     
"Program pemanfaatan air Waduk Pacal sebenarnya untuk mengairi palawija bukan tanaman padi," katanya menegaskan.
     
Oleh karena itu, pihaknya meminta Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal, membuat surat pernyataan terkait pemanfaatan air Waduk Pacal pada musim kemarau tahun ini.
     
Sesuai surat pernyataan yang ditandatangani HIPPA itu, lanjut dia, petani yang tetap menanam tanaman padi kalau gagal panen menjadi tanggung jawabnya masing-masing.
     
"Kalau tanaman padi di sepanjang irigasi Waduk Pacal nanti gagal panen menjadi tanggung jawab petani sendiri," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016