Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kini memiliki desa pintar yang mampu mengelola bisnis kreatif, yakni agrowisata petik buah naga dan jeruk di Desa Temurejo.
     
Kepala Desa Temurejo Fuad Musyadad di Banyuwangi, Selasa mengatakan pihaknya telah membentuk badan usaha milik desa (bumdes) yang salah satu lini usahanya adalah mengelola jasa agrowisata. Wisata yang ditawarkan adalah wisata yang mengangkat potensi lokalnya, yakni petik buah naga dan jeruk karena daerah itu merupakan salah satu sentra produksi hortikultura di Banyuwangi.
     
"Biasanya wisatawan ingin melihat dari dekat aktivitas petani buah naga dan jeruk sembari memetik dan mencicipi langsung di lokasi. Kami juga tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah agen perjalanan wisata dari Surabaya dan Malang. Mereka sangat tertarik dengan paket wisata ini," katanya.
     
Agar semakin membuka wawasan warganya, Pemerintah Desa Temurejo melengkapi sejumlah ruang publiknya dengan akses internet nirkabel. Mulai dari kantor balai desa hingga di balai dusun.
     
Selain untuk mempercepat pelayanan publik, katanya, kehadiran internet juga dimanfaatkan warga secara gratis. Warga pengguna internet ini dari beragam usia, mulai dari pelajar untuk mendapatkan informasi pelajaran, hingga para guru untuk menyelesaikan laporan maupun menambah wawasan untuk pembelajaran.
     
"Dulu hanya sekitar 25 pengakses, sekarang meningkat hingga 125 orang yang mengakses internet gratis setiap harinya. Kami akan terus menambah titik-titik wifi di desa ini, rencananya hingga 16 titik. Walau desa kami berbatasan langsung dengan hutan, namun saya ingin warga saya tidak ketinggalan informasi," ujar Fuad.
     
Desa Temurejo adalah salah satu dari 41 pilot project "Kampung Cerdas" di Banyuwangi. Program ini pengembangan desa di Banyuwangi untuk mendekatkan pelayanan publik hingga ke level desa. Setiap desa didesain memiliki kerangka program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.
     
Fuad mengatakan, program 'Kampung Cerdas" menjadi pendorong dirinya untuk memberikana layanan lebih bagi warganya. Di antaranya dengan menyediakan layanan administrasi di malam hari bagi warga. Layanan malam hari ini dilakukan sekali dalam sepekan, yaitu pada hari Minggu malam hingga pukul 21.30 WIB.
     
"Kami buka pada malam hari untuk mengakomodasi warga kami yang bekerja di luar desa. Mereka kan pulangnya biasanya akhir pekan, jadi mereka bisa mengurusnya tanpa harus mengganggu jam kerjanya. Layanan malam hari juga memudahkan warga yang seharian bekerja dan tak sempat mengurus administrasi kependudukan di siang hari. Jadi mereka tak perlu mengorbankan kerjanya alias tidak perlu membolos kerja," ujarnya.
     
Pemerintah Desa Temurejo juga aktif menyelesaikan permasalahan warganya. Desa ini menyinergikan programnya dengan program di tingkat dinas (kabupaten), seperti Gerakan Daerah Anak Muda Angkat Putus Sekolah (Garda Ampuh). Di desa ini ada tujuh anak putus sekolah yang kembali disekolahkan.
     
Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas beberapa waktu sebelumnya menyatakan apresiasi terhadap terobosan pelayanan publik yang dilakukan oleh aparat desa di daerahnya.
     
"Para aparat desa sudah semakin berbenah. Karena melihat kebutuhan warganya, mau melakukan pelayanan lebih kepada warga. Bagi saya ini luar biasa, apalagi dilakukan di level desa," ujar Anas.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016