Surabaya (Antara Jatim) - Seluruh prajurit KRI Bung Tomo-357 yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) menerima penghargaan "Outstanding" dari PBB pada 17-8-2016 atau tepat bersamaan HUT ke-71 Kemerdekaan RI.
Komandan KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. selaku Dansatgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-H/UNIFIL Tahun 2015 dari Lebanon, Kamis, melaporkan kado istimewa pada HUT ke-71 RI itu berupa penghargaan "CERTIFICATE OF RECOGNITION" dengan predikat "Oustanding".
"Penghargaan dari Maritime Task Force (MTF) Commander UNIFIL Rear Admiral (RADM) Claudio Henrique Mello De Almeida itu diberikan atas prestasi KRI Bung Tomo-357 yang telah mampu melaksanaan misi operasi MTF UNIFIL dengan sempurna tanpa cacat," katanya.
KRI Bung Tomo-357 telah bergabung dengan UNIFIL sejak tanggal 1 Oktober 2015, berdasarkan durasi waktu yang telah dilalui serta prestasi yang telah diukir dalam berbagai hal selama melaksanakan operasi menjaga stabilitas keamanan sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701.
Saat memberikan penghargaan kepada Dansatgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-H/UNIFIL Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. di kapal perang Brasil BRS Independencia, MTF Commander UNIFIL menyatakan KRI Bung Tomo-357 secara terus menerus mendukung Mariritime Task Force UNIFIL dalam berbagai kegiatan dengan efisien, antusias dan excellent sehingga menjadi standar pelaksanaan tugas.
MTF Commander menambahkan bahwa kepemimpinan Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. didukung oleh pengalaman dari berbagai penugasan sebelumnya dalam kegiatan operasi dan latihan sehingga dalam berbagai hal selama penugasan di MTF menerapkan standar tinggi.
"Dia dapat menunjukkan kualitas dan jati diri yang terbaik sebagai pasukan perdamaian. Tidak ada kata yang tepat, selain penghargaan atas pencapaian performa yang sempurna dengan predikat 'OUTSTANDING'," kata MTF Commander.
Kriteria Penilaian dari MTF UNIFIL dalam pelaksanaan misi dibagi menjadi beberapa kriteria antara lain ; kriteria tertinggi adalah OUTSTANDING (Sangat baik, dengan pencapaian jauh lebih baik dari yang diharapkan, dalam hal kemampuan, kreativitas dan inisiatif), dan EXCEED EXPECTATIONS (Lebih baik dari yang diharapkan, dengan konsistensi kesanggupan melaksanakan tugas tambahan).
Selain itu, FULLY COMPETENT (Mahir dalam melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan), COMPETENT (Dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan) dan PARTIALLY COMPETENT (Dapat melaksanakan beberapa dari tugas sesuai yang diharapkan, namun butuh untuk ditingkatkan lebih lanjut).
Parameter penilaian tingkatan nilai dasar yaitu integritas, profesionalisme serta toleransi terhadap perbedaan, selanjutnya penilaian kedua meliputi kemampuan dasar yaitu komunikasi, kerja sama, perencanaan dan pengorganisasian, serta penguasaan teknologi dan yang ketiga meliputi aspek kemampuan dalam pekerjaan (kepemimpinan militer, disiplin dalam tugas, kemampuan staf dalam bekerja, serta kemampuan bereaksi terhadap tugas. Dari semua aspek yang dinilai tersebut secara keseluruhan mencapai predikat tertinggi yaitu "OUTSTANDING".
Menanggapi penghargaan itu, Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan,S.T. selaku Dansatgas menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit yang telah melaksanakan tugas dengan penuh loyalitas, dedikasi, profesional, proporsional dan didasari mental serta moral yang baik selama penugasan.
"Keberhasilan yang diraih bukan semata ¿ mata kehebatan seorang komandan, namun sikap yang sungguh ¿ sungguh, keikhlasan serta kerelaan berkorban termasuk keluarga yang ditinggalkan menjadi modal besar meraih suatu prestasi sebuah kapal perang dalam mengemban misinya," katanya.
Momen Hari Kemerdekaan di medan tugas juga dialami prajurit KRI Diponegoro-365 yang tetap melaksanakan upacara di tengah laut samudera pasifik dalam perjalanannya kembali menuju Jayapura setelah terlaksananya penugasan Latma Multilateral Rimpac 2016 di Hawai selama kurang lebih tiga bulan.
"Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, TNI Angkatan Laut memiliki tugas dan tanggung jawab semaksimal mungkin," kata Letkol Laut (P) Tunggul selaku Komandan KRI Diponegoro-365.
Sementara itu, 27 anggota Polrestabes Surabaya juga menerima penghargaan sebagai anggota Polrestabes dan Polsek beserta jajarannya yang berprestasi dalam peringatan HUT ke-71 RI. "Penghargaan ini merupakan ajang bagi kinerja Polri agar lebih keras," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Denny SN Nasution. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Komandan KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. selaku Dansatgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-H/UNIFIL Tahun 2015 dari Lebanon, Kamis, melaporkan kado istimewa pada HUT ke-71 RI itu berupa penghargaan "CERTIFICATE OF RECOGNITION" dengan predikat "Oustanding".
"Penghargaan dari Maritime Task Force (MTF) Commander UNIFIL Rear Admiral (RADM) Claudio Henrique Mello De Almeida itu diberikan atas prestasi KRI Bung Tomo-357 yang telah mampu melaksanaan misi operasi MTF UNIFIL dengan sempurna tanpa cacat," katanya.
KRI Bung Tomo-357 telah bergabung dengan UNIFIL sejak tanggal 1 Oktober 2015, berdasarkan durasi waktu yang telah dilalui serta prestasi yang telah diukir dalam berbagai hal selama melaksanakan operasi menjaga stabilitas keamanan sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701.
Saat memberikan penghargaan kepada Dansatgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-H/UNIFIL Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. di kapal perang Brasil BRS Independencia, MTF Commander UNIFIL menyatakan KRI Bung Tomo-357 secara terus menerus mendukung Mariritime Task Force UNIFIL dalam berbagai kegiatan dengan efisien, antusias dan excellent sehingga menjadi standar pelaksanaan tugas.
MTF Commander menambahkan bahwa kepemimpinan Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. didukung oleh pengalaman dari berbagai penugasan sebelumnya dalam kegiatan operasi dan latihan sehingga dalam berbagai hal selama penugasan di MTF menerapkan standar tinggi.
"Dia dapat menunjukkan kualitas dan jati diri yang terbaik sebagai pasukan perdamaian. Tidak ada kata yang tepat, selain penghargaan atas pencapaian performa yang sempurna dengan predikat 'OUTSTANDING'," kata MTF Commander.
Kriteria Penilaian dari MTF UNIFIL dalam pelaksanaan misi dibagi menjadi beberapa kriteria antara lain ; kriteria tertinggi adalah OUTSTANDING (Sangat baik, dengan pencapaian jauh lebih baik dari yang diharapkan, dalam hal kemampuan, kreativitas dan inisiatif), dan EXCEED EXPECTATIONS (Lebih baik dari yang diharapkan, dengan konsistensi kesanggupan melaksanakan tugas tambahan).
Selain itu, FULLY COMPETENT (Mahir dalam melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan), COMPETENT (Dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan) dan PARTIALLY COMPETENT (Dapat melaksanakan beberapa dari tugas sesuai yang diharapkan, namun butuh untuk ditingkatkan lebih lanjut).
Parameter penilaian tingkatan nilai dasar yaitu integritas, profesionalisme serta toleransi terhadap perbedaan, selanjutnya penilaian kedua meliputi kemampuan dasar yaitu komunikasi, kerja sama, perencanaan dan pengorganisasian, serta penguasaan teknologi dan yang ketiga meliputi aspek kemampuan dalam pekerjaan (kepemimpinan militer, disiplin dalam tugas, kemampuan staf dalam bekerja, serta kemampuan bereaksi terhadap tugas. Dari semua aspek yang dinilai tersebut secara keseluruhan mencapai predikat tertinggi yaitu "OUTSTANDING".
Menanggapi penghargaan itu, Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan,S.T. selaku Dansatgas menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit yang telah melaksanakan tugas dengan penuh loyalitas, dedikasi, profesional, proporsional dan didasari mental serta moral yang baik selama penugasan.
"Keberhasilan yang diraih bukan semata ¿ mata kehebatan seorang komandan, namun sikap yang sungguh ¿ sungguh, keikhlasan serta kerelaan berkorban termasuk keluarga yang ditinggalkan menjadi modal besar meraih suatu prestasi sebuah kapal perang dalam mengemban misinya," katanya.
Momen Hari Kemerdekaan di medan tugas juga dialami prajurit KRI Diponegoro-365 yang tetap melaksanakan upacara di tengah laut samudera pasifik dalam perjalanannya kembali menuju Jayapura setelah terlaksananya penugasan Latma Multilateral Rimpac 2016 di Hawai selama kurang lebih tiga bulan.
"Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, TNI Angkatan Laut memiliki tugas dan tanggung jawab semaksimal mungkin," kata Letkol Laut (P) Tunggul selaku Komandan KRI Diponegoro-365.
Sementara itu, 27 anggota Polrestabes Surabaya juga menerima penghargaan sebagai anggota Polrestabes dan Polsek beserta jajarannya yang berprestasi dalam peringatan HUT ke-71 RI. "Penghargaan ini merupakan ajang bagi kinerja Polri agar lebih keras," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Denny SN Nasution. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016