Situbondo (Antara Jatim) - Beragam cara dilakukan masyarakat di tanah air dalam rangka  menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-71. Salah satunya yang dilakukan Komunitas "Spearfishing" di Situbondo, Jawa Timur, menggelar pengibaran Bendera Merah Putih di dasar laut tanpa menggunakan peralatan "scuba" atau peralatan "diving" pada umumnya.

Kendati tidak menggunakan peralatan "scuba" atau tanpa menggunakan oksigen ketika menyelam ke dasar laut, 14 penyelam yang tergabung dalam komunitas "Spearfishing" atau penembak ikan tersebut tampak tetap bersemangat melaksanakan kegiatan pengibaran Bendera Negara Indonesia di bawah laut di kawasan wisata Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo.

Semangat belasan penembak ikan itu layaknya pejuang 45, yang tak pernah menyerah ketika beberapa kali tidak berhasil akan menancapkan tiang bendera di dasar laut karena arus bawah laut yang kuat. Namun bermula dari niat dan tidak mudah patah semangat itulah yang membuat komunitas penembak ikan itu akhirnya berhasil menancapkan tiang Bendera Merah Putih di dasar laut dengan kedalaman sekitar enam meter.

Ketua Komunitas "Spearfishing" Situbondo, Radik Heriosa mengatakan, kegiatan pelaksanaan pengibaran Bendera Merah Putih yang dilakukan bersama komunitasnya itu tidak lain tujuannya dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan ke-71 RI. Selain itu juga guna menumbuh kembangkan kecintaan kepada laut serta menjaga kelestarian laut.

"Pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut ini adalah yang pertamakalinya dilakukam oleh teman-teman "spearfhising" di kawasan wisata Pasir Putih. Tidak menggunakan "scuba", karena kami sudah terbiasa menembak ikan di dasar laut, sehingga pernafasan kami sudah terlatih serta juga bila menggunakan peralatan oksigen membutuhkan anggaran biaya cukup banyak," katanya.

Kegiatan pengibaran bendera di dasar laut, itu tidak menggunakan "scuba" seperti "Diver" pada umumnya. Belasan penembak ikan tersebut mengibarkan bendera di bawah laut hanya menggunakan kostum selam. Namun mereka mampu bertahan di dasar laut selama satu hingga dua menit.

Seusai belasan penyelam dari komunitas itu menancapkan tiang bendera di dasar laut, secara bersama-sama mereka melakukan hormat bendera kepada Sang Saka Merah Putih yang sudah berkibar di bawah laut.

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Situbondo Edy Wahyudi mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan pengibaran Bendera Negara Indonesia di dasar laut oleh Komunitas "Spearfishing" Situbondo dalam rangka mneyambut HUT Kemerdekaan RI tahun ini.

Menurut dia, pengibaran bendera bawah laut yang tanpa menggunakan alat bantuan pernafasan sulit dan sangat beresiko terhadap komunitas penembak ikan tersebut.

"Kegiatan seperti itu seakan menggambarkan betapa beraninya para Pahlawan jaman dahulu, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Meski perjuangan melawan penjajah Belanda tidaklah mudah," tuturnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga berharap kedepan semakin banyak elemen masyarakat yang lain menggelar kegiatan-kegiatan seperti hal tersebut.

"Dengan semakin banyaknya elemen masyarakat menggelar kegiataan menyambut HUT Kemerdekaan RI, tentu nantinya dapat menanamkan jiwa nasionalisme sekaligus penghormatan terhadap para Pahlawan Bangsa Indonesia," ungkapnya.

Senada disampaikan oleh Narwiyoto, anggota Komisi I DPRD Situbondo yang juga mengapresiasi pelaksanaan pengibaran bendera di bawah laut yang tanpa menggunakan "scuba" tersebut. Indoesia merdeka karena nilai heroisme yang begitu tinggi dan tidak takut mati demi membela negara pada ketika itu.

Akan tetapi, kata dia, pada zaman ini sebenarnya tidak perlu lagi melakukan lagi kegiatan-kegiatan yang sekiranya dapat membahayakan dan berisiko seperti yang dilakukan oleh Komunitas "Spearfishing" Situbondo yang mengibarkan bendera di dasar laut tanpa menggunakan peralatan "diving" pada umumnya.

"Oleh karenanya, lebih baik melakukan kegiatan-kegiatan lainnya dan tidak harus membahayakan kepada komunitas penembak ikan," ujar Ketua DPC PDIP Kabupaten Situbondo itu.

Ia mengatakan bahwa untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI tidak haru menggelar kegiatan yang membahayakan. Dan ia memberikan contoh kepada komunitas penembak ikan tersebut karena memiliki keahlian kemaritiman setidaknya menjadi pelopor bagaimana menjaga kelestarian laut serta juga mengadvokasi masyarakat bagaimana laut tetap terjaga dengan baik.

"Dan karenanya penyelam itu lebih baik mempelopori menjaga kelestarian laut yang saat ini banyak yang rusak akibat ulah manusia. Selain itu juga para penyelam itu dapat menjadi pelopor bagaimana menggali potensi-potensi laut kita," paparnya.

Ia menambahkan, banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang lebih bermanfaat bagi Bangsa Indonesia tanpa membahayakan nyawa bagi komunitas penembak ikan melakukan kegiatan tanpa peralatan yang standar.

"Memang apa yang dilakukan oleh para penyelam itu bagus untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang bertaruh nyawa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ketika itu," ungkapnya.

Kabupaten Situbondo yang letaknya berada berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi di ujung timur dan barat Probolinggo, memilik garis pantai sepanjang sekitar 140 kilometer. Para komunitas penembak ikan tersebut diharapkan menjadi pelopor kecintaan kepada laut dan rajin mengadvokasi masyarakat di Kota Santri itu agar supaya laut tetap terjaga. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016