Surabaya (Antara Jatim) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengakui Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari tujuh partai politik menginginkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin DKI Jakarta.

"Koalisi Kekeluargaan memunculkan sejumlah kesepakatan dan diakui memang menginginkan putra/putri terbaik, khususnya Bu Risma," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Meski tak ikut menghadiri pembentukan koalisi, namun ia menegaskan telah berkoordinasi dan dilapori Ketua DPD PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo tentang hasil pertemuan.

Selain PAN, partai politik tergabung lainnya adalah PDIP, PKS, Gerindra, PKB, PPP, Demokrat, yang 
salah satu poinnya, kata dia, yakni sepakat tak mendukung bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama melalui berbagai pertimbangan.

"Banyak pertimbangan dan alasan mengapa tak mendukung Pak Ahok, dan kami semua sepakat untuk itu. Sekarang fokus koalisi adalah mencari kandidat terbaik untuk DKI," ucapnya.

Menurut dia, di DKI Jakarta saat ini butuh gubernur yang tak hanya berkualitas menjadi pemimpin dan menguasai birokrasi, namun memiliki karakter sekaligus memberikan pendidikan ke masyarakat tentang bagaimana cara memimpin yang tegas, tapi santun.

"Lihat bagaimana Bu Risma menutup lokalisasi Dolly? Perlahan, namun pasti dan dilakukan dengan cara persuasif," katanya.

Terkait munculnya gelombang penolakan terhadap Risma dari warga Surabaya untuk maju ke Pilkada DKI, alumnus Universitas Indonesia tersebut menilai Risma sudah waktunya berkiprah di kancah nasional.

Ia juga mencontohkan Joko Widodo, yang saat itu ditangisi rakyat Solo karena memilih maju untuk DKI Jakarta, hingga akhirnya menjadi orang nomor satu di Republik ini.

"Sekarang masyarakat Solo berbangga karena putra daerahnya menjadi Presiden dan berupaya memberikan yang terbaik buat Negara," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016