Magetan (Antara Jatim) - Sebanyak lima dari 306 calon haji asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dipastikan gagal berangkat pada musim haji tahun 2016 karena ada yang sakit dan meninggal dunia.
"Dari lima calon haji yang gagal berangkat tersebut, emat orang karena meninggal dunia dan seorang lainnya ditunda pemberangkatannya karena sakit," ujar Kasi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Magetan, Yun Isnaini kepada wartawan, Selasa.
Meski jumlah calon haji berkurang, namun kuota tersebut tidak berubah. Sebab, jumlah tersebut merupakan data terakhir yang ditetapkan oleh Kemenang Jawa Timur.
Menurut dia, para calon haji asal Magetan lainnya telah siap untuk berangkat ke Tanah Suci. Baik dari segi administrasi, tes kesehatan, hingga manasik haji. Sesuai rencana, para calon haji Magetan akan berangkat pada tanggal 11 Agustus 2016.
"Para calon haji dijadwalkan masuk asrama haji di Sukolilo Surabaya pada tanggal 11 Agustus dan berangkat ke Tanah Suci pada 12 Agustus," kata dia.
Calon haji Magetan masuk dalam kelompok terbang (kloter) 8 yang bersamaan dengan calon haji asal Kota Madiun dan Surabaya.
Terkait visa, pihaknya terus melakukan koordinsi dengan Kemenag Provinsi Jawa Timur. Menurut informasi, visanya sudah selesai, hanya saja belum diterima secara fisik.
"Kami pastikan semua calon haji Magetan tidak bermasalah di visa. Semuanya dapat berangkat tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan," tambahnya.
Data Kemenag Magetan mencatat, pada musim haji tahun 2015 dari 250 calon haji asal Magetan kloter pertama, terdapat 18 calon haji di antaranya yang tertunda keberangkatannya karena terkendala visa. Setelah menunggu, mereka akhirnya dapat berangkat karena visanya telah keluar.
Dari 18 calon haji tersebut, sebanyak 14 orang terpaksa bergabung berangkat dengan kloter dua, sebanyak satu orang bergabung dengan kloter tiga, dan tiga orang terakhir bergabung dengan kloter empat.
Untuk kelancaran, pihaknya terus mengingatkan agar para calon haji selalu menjaga kesehatan selama menunaikan ibadah haji karena cuaca di Tanah Suci sangat ektrem dibandingkan di Tanah Air. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016