Sidoarjo (Antara Jatim) - Lapindo Brantas Inc melaksanakan "workover" atau perawatan sumur di sumur Wunut 4 setelah sebelumnya berhasil menuntaskan program "workover" sumur Wunut 19 dengan ditandai doa bersama.

VP Corporate Communications Lapindo Brantas Inc Hesti Armiwulan mengatakan, melalui kegiatan perawatan sumur ini diharapkan sumur Wunut 4 kembali berproduksi.

"Sumur wunut 4 ini tidak lagi memproduk gas sejak 2011 dan diharapkan bisa kembali berproduksi untuk menambah pasokan gas bagi PGN yang melayani kebutuhan industri di Jatim, khususnya di Sidoarjo," katanya di sela kegiatan doa bersama "workover" di Sumur Wunut 4, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin.

Ia mengemukakan, kegiatan "workover: atau perawatan sumur merupakan kegiatan rutin dalam industri migas.

"Lapindo Brantas berharap kegiatan ini bisa menghasilkan produksi sekitar 2 MMscfd (juta kaki kubik per hari, Red.)," katanya.

Tentang hasil workover  sumur Wunut 19, menurut Hesti, saat ini mulai dipasangi pompa angguk untuk mengangkat produksi minyak.

"Sumur Wunut 19 ini dulunya juga tidak berprodukasi sejak 2013, kini setelah berhasil dilakukan perawatan diharapkan bisa memproduksi  antara 50 sampai 100 barel per hari. Sementara di Wunut 4 hanya memproduksi gas saja," jelas Hesti.

Ia mengatakan, Lapindo Brantas mengucapkan terima kasih pada masyarakat Desa Wunut Kecamatan Porong yang mendukung kegiatan workover. 

"Perawatan sumur sudah dilakukan berkali-kali dan selalu berjalan aman dan lancar. Ini semua berkat dukungan masyarakat Wunut dan semua  pemangku kepentingan," katanya.

Dalam sambutannya Bupati Sidoarjo Syaiful Illah yang hadir dalam kegiatan doa bersama itu mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Desa Wunut. 

Selain itu, Bupati juga berharap kegiatan workover sumur Wunut 4 bisa berhasil  menghasilkan gas sebagaimana Wunut 19 yang telah mengeluarkan minyak.

"Jika berhasil, pada akhirnya Pemda Sidoarjo tentulah akan juga mendapat bagian, tentu setelah cost recovery terbayar. Akan ada hitung-hitungannya sesuai aturan," katanya.

Sementara itu Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Ali Masyhar  menegaskan keberhasilan progran perawatan sumur  sangat penting untuk mempertahankan pasokan gas  di Sidoarjo, termasuk melayani kebutuhan konsumen city gas atau jarga.

"Produksi gas di Jatim memang besar, tetapi untuk sampai ke konsumen bukan sesuatu yang mudah. Harus membangun infrastuktur hingga puluhan kilometer,   karena ada yang di tengah laut. Karena itu produksi gas Lapindo Brantas sangat penting bagi keberlangsungan pasokan induatri dan jargas di Sidoarjo dan sekitarnya," pungkasnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016