Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim dari Kongres Sungai Indonesia (KSI) II dengan tiga perahu karet menyusuri Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memetakan kondisi Bengawan Solo yang akan dibawa dalam KSI II di Malang.
    
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Rabu, menjelaskan tim dari KSI menyusuri Bengawan Solo mulai Kecamatan Ngraho sampai di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, sehari lalu.
    
"BPBD hanya sebatas mendampingi tim dari KSI atas permintaan BPBD Provinsi Jawa Timur," jelas dia.
    
Sebelumnya, lanjut dia, tim KSI yang berjumlah sekitar 20 personel juga melakukan penyusuran dengan perahu karet di Bengawan Solo hulu, Jawa Tengah juga melakukan pemetaan lingkungan Bengawan Solo.
    
Menurut dia, Tim dari KSI mengambil data terkait kondisi Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, juga hulu, Jawa Tengah, mulai tingkat kerusakan daerah aliran sungai (DAS), seperti tebing longsor, pencemaran juga berbagai masalah terkait lingkungan Bengawan Solo.
    
"Tujuan utama pembahasan KSI II di Malang untuk jangka panjangnya yaitu pelestarian Bengawan Solo," tuturnya.
    
Dari keterangan yang diperoleh bahwa sesuai jadwal KSI II yang anggotanya dari berbagai instansi Pemerintah/Swasta, pemerhati lingkungan, digelar di Bendungan Selorejo, Jawa Timur, pada 20-24 Agustus.
    
Sebelum itu, KSI I  2015 digelar di Dermaga Arung Jeram Sungai Serayu, Desa Singomerto, Kabupaten Banjarnegara dengan hasil melahirkan "Maklumat Serayu".
    
Maklumat tersebut berisikan ajakan untuk menjalankan revolusi pengelolaan dan kawasan daerah aliran sungai (DAS) demi kelangsungan hidup bersama.
    
Penasihat Komunitas "Fisherman Fishing" Sili Bangkit Bojonegoro Slamet  di Bojonegoro, menjelaskan komunitas "Fisherman Fishing" Sili Bangkit yang terdiri dari pemancing sudah melakukan gerakan menjaga Bengawan Solo di daerah setempat sejak 2014.
    
Para pemacing Bengawan Solo itu, katanya, menjaga Bengawan Solo dari kegiatan warga yang mencari ikan dengan cara tidak benar, antara lain, memanfaatkan obat-obatan, strum aki, juga bom air.
    
"Komunitas"Fisherman Fishing" melakukan gerakan menjaga lingkungan Bengawan Solo sudah sejak 2014," ucapnya menegaskan.
    
Namun, menurut dia, komunitas para pemacing itu kesulitan menjaga terjadinya pencemaran berbagai aneka limbah karena keterbatasan tenaga juga biaya.
    
"Berbagai aneka limbah yang masuk ke Bengawan Solo tidak hanya dari lokal, tapi juga dari hulu, Jawa Tengah," ungkapnya.  (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016