Malang (Antara Jatim) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyeriusi pengembangan kampung warna-warni di kawasan Jodipan, Kota Malang, sebagai destinasi wisata baru di tengah kota dengan membentuk Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai unsur terkait.
"Perwakilan UMM yang dikawal Rektor sudah menemui Wakil Wali Kota Malang Sutiaji untuk menindaklanjuti pengembangan kampung warna-warni di Jodipan. Pada pertengahan Agustus ini kami akan membentuk FGD yang melibatkan Pemkot Malang, akademisi dan penyandang dana dari pengusaha," kata Kepala Humas UMM, Nasrullah di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengataka setelah forum terbentuk, UMM akan menurunkan tim ke lapangan guna melihat potensi ekonomi yang bisa dikembangkan dari program itu. Misalnya, membuka pujasera atau bentuk pengembangan perekonomian lainnya dengan memanfaatkan area lapangan yang cukup luas di kawasan perkampungan tesrebut.
UMM, lanjutnya, mendorong pemkot setempat agar destinasi wisata kampung yang diinisasi oleh para mahasiswanya itu diseriusi. Selain urusan pengembangan ekonomi, pekerjaan rumah lain FGD itu nanti adalah pemberdayaan masyarakat dan mengaturan kondisi sosial.
Dengan dijadikannya kampung wisata, katanya, budaya warga sekitar yang membuang sampah di sungai harus dihilangkan. "Secara perlahan kami juga akan mengedukasi warga sekitar untuk membudayakan tidak membuang sampah atau memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi, cuci, kakus (MCK), sebab kami sering menemui masyarakat sekitar kampung warna-warni ini melakukan kegiatannya di sungai," ujarnya.
Lebih lanjut Nasrullah mengatakan Pemkot Malang akan mengembangkan kampung wisata warna-warni secara bertahap. "Titik-titik lokasi yang menjadi bidikan kampung warna-warni ini belum ditentukan. Pengembangan seluruh rencana ini akan memasuki tahap serius setelah FGD terbentuk pada pertengahan bulan ini," ujarnya.
Kampung warna-warni di kawasan Jodipan, Kota Malang, yang diinisiasi mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi UMM beberapa bulan lalu menjadi destinasi wisata baru bagi warga Kota Malang dan sekitarnya, bahkan tidak sedikit wisatawan asing yang menjadikannya sebagai lokasi foto-foto selfie.
Dengan dibantu salah satu produsen cat di Kota Malang, kampung warna warni tersebut bakal dikembangkan ke sejumlah lokasi di wilayah kota pendidikan itu. Kampung warna-warni tersebut merupakan perkampungan dimana seluruh tembok dan genting rumah warga dicat dengan warna-warna mencolok dan lokasinya pun dapat dilihat dengan jelas dari Jembatan Embong Brantas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Perwakilan UMM yang dikawal Rektor sudah menemui Wakil Wali Kota Malang Sutiaji untuk menindaklanjuti pengembangan kampung warna-warni di Jodipan. Pada pertengahan Agustus ini kami akan membentuk FGD yang melibatkan Pemkot Malang, akademisi dan penyandang dana dari pengusaha," kata Kepala Humas UMM, Nasrullah di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengataka setelah forum terbentuk, UMM akan menurunkan tim ke lapangan guna melihat potensi ekonomi yang bisa dikembangkan dari program itu. Misalnya, membuka pujasera atau bentuk pengembangan perekonomian lainnya dengan memanfaatkan area lapangan yang cukup luas di kawasan perkampungan tesrebut.
UMM, lanjutnya, mendorong pemkot setempat agar destinasi wisata kampung yang diinisasi oleh para mahasiswanya itu diseriusi. Selain urusan pengembangan ekonomi, pekerjaan rumah lain FGD itu nanti adalah pemberdayaan masyarakat dan mengaturan kondisi sosial.
Dengan dijadikannya kampung wisata, katanya, budaya warga sekitar yang membuang sampah di sungai harus dihilangkan. "Secara perlahan kami juga akan mengedukasi warga sekitar untuk membudayakan tidak membuang sampah atau memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi, cuci, kakus (MCK), sebab kami sering menemui masyarakat sekitar kampung warna-warni ini melakukan kegiatannya di sungai," ujarnya.
Lebih lanjut Nasrullah mengatakan Pemkot Malang akan mengembangkan kampung wisata warna-warni secara bertahap. "Titik-titik lokasi yang menjadi bidikan kampung warna-warni ini belum ditentukan. Pengembangan seluruh rencana ini akan memasuki tahap serius setelah FGD terbentuk pada pertengahan bulan ini," ujarnya.
Kampung warna-warni di kawasan Jodipan, Kota Malang, yang diinisiasi mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi UMM beberapa bulan lalu menjadi destinasi wisata baru bagi warga Kota Malang dan sekitarnya, bahkan tidak sedikit wisatawan asing yang menjadikannya sebagai lokasi foto-foto selfie.
Dengan dibantu salah satu produsen cat di Kota Malang, kampung warna warni tersebut bakal dikembangkan ke sejumlah lokasi di wilayah kota pendidikan itu. Kampung warna-warni tersebut merupakan perkampungan dimana seluruh tembok dan genting rumah warga dicat dengan warna-warna mencolok dan lokasinya pun dapat dilihat dengan jelas dari Jembatan Embong Brantas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016