Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Divisi Regional Jawa Timur memerintahkan kepada masing-masing kantor cabang supaya mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat menyusul adanya temuan kartu BPJS palsu di Jawa Barat.

Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional Jawa Timur Moelyo Wibowo mengatakan pihaknya memerintahkan supaya masing-masing cabang BPJS Kesehatan yang ada di Jawa Timur mengoptimalkan sosialisasi terkait dengan penggunaan kartu ini.

"Sosialisasi tersebut bisa dilakukan secara mandiri kepada peserta dan juga bisa melalui media masa supaya masyarakat menjadi tahu terkait dengan adanya temuan tersebut," katanya di Surabaya, Jumat.

Ia mengemukakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih belum menerima informasi dan belum ada indikasi pemalsuan kartu palsu seperti yang ditemukan di Jawa Barat.

"Tetapi kami tidak bisa mengatakan pasti tidak ada, karena kartu tersebut biasanya muncul saat dilaksanakan pelayanan di rumah sakit atau di klinik kesehatan," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya meminta kepada warga masyarakat yang akan mengurus kartu BPJS supaya mendaftar melalui jalur yang resmi atau juga mendaftar melalui dalam jaringan.

"Kami meminta kepada warga masyarakat supaya bisa melalui kantor langsung atau pendaftaran dalam jaringan di laman kemudian jangan pernah pergunakan pihak ketiga dan pemalsuan ini," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah memberikan beberapa keamanan kartu seperti salah satunya adalah pemasangan "barcode" dan juga penggunaan kartu jenis khusus.

"Kartu yang digunakan ini jenisnya khusus dan juga ada 'barcode' untuk menjaga keamanan dari kartu ini," katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf menyatakan jika sampai dengan saat ini di Jawa Timur masih belum ditemukan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) palsu seperti yang sudah ditemukan di Bandung, Jawa Barat.

"Sampai dengan saat ini kami masih belum menemukan laporan yang masuk terkait dengan adanya temuan kartu BPJS yang palsu seperti ditemukan di Jawa Barat itu," katanya.

Ia mengemukakan, saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPJS baik itu dengan BPJS kesehatan atau juga dengan BPJS Ketenagakerjaan terkait dengan adanya temuan kasus ini.

"Kami sudah melakukan koordinasi terkait dengan hal tersebut supaya bersama-sama untuk mengawasi, menyeleksi dan juga mencermati agar apa yang ditemukan di Jawa Barat ini tidak terjadi di Jawa Timur," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016