Banyuwangi (Antara Jatim) - Penyanyi jaz papan atas Indonesia Syaharani menjanjikan pertunjukan
musik yang ceria dalam ajang "Banyuwangi Ijen Summer Jazz" yang bakal
digelar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (30/7).
"Besok kan mulainya sore hari, kami ingin memaksimalkan suasana
yang hangat antara penonton dan musisi. Kami akan padukan pemandangan
bagus dan musik yang kita bawakan untuk membuat suasana ceria," kata
Syaharani di Banyuwangi, Jumat.
Pada pergelaran tahunan itu akan tampil dua musisi jaz perempuan ternama Indonesia, yaitu Syaharani dan Nita Aartsen.
Syaharani menjanjikan pertunjukan jaz yang ceria, baik dari sisi
lirik maupun aransemen musiknya akan membawa penonton ke dalam atmosfer
yang gembira.
Syaharani melanjutkan, Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF)
akan bermain selama satu jam di panggung terbuka di amphitheatre di
resor Jiwa Jawa di kawasan lereng Gunung Ijen itu. Ia berjanji akan
membawakan delapan hingga sembilan lagu yang terdiri atas lagu-lagu dari
album ESQI:EF yang telah dirilis sebelumnya.
"Kami bakal mainkan musik yang berwarna warni, mulai swing, latin,
hingga blues, pokoknya yang cocok sama suasana hangat yang dibangun,"
katanya.
Pada pertunjukan itu Syaharani akan memboyong empat personel
ESQI:EF, di antaranya Achmad "Didit" Fareed Saad dan Donny Suhendra,
mantan gitaris Krakatau.
Selain ESQI:EF, Banyuwangi Ijen Summer Jazz juga menghadirkan Nita
Aartsen yang akan memberi kejutan dengan tampil bersama sinden senior
Banyuwangi Supinah.
Nita menjanjikan pertunjukan nantinya akan menjadi kolaborasi unik
antara jaz dengan musik etnik hingga menghasilkan suguhan musik yang
istimewa.
Pada penampilannya tersebut, Nita membawa band dengan format
terbarunya hasil kolaborasinya dengan talenta-talenta musik
internasional, yaitu Ernesto Enriquez Castillo (Kuba) pada gitar, Pablo
Calzado (Kuba) pada drum, Patrick Lauwerends (Belanda) pada bass dan
multi-instrumentalist Jean-S�bastien Simonoviez (Prancis).
Panitia penyelenggara Banyuwangi Ijen Summer Jazz Sigit Purnomo
mengatakan acara itu akan berbeda dengan pertunjukan jaz lainnya.
Pertunjukkan kali ini menawarkan keintiman antara penonton dan musisi
jaz di panggung sehingga terjalin sebuah ikatan emosi.
Dengan tata letak panggung terbuka berlatarkan pemandangan
keindahan pegunungan, akan menambah nuansa syahdu saat menonton konser
musik di alam terbuka.
"Penonton dan musisi berada pada jarak yang sangat dekat, mereka
bisa berinteraksi dan membangun kedekatan yang tidak bisa dirasakan pada
pertunjukkan jaz lainnya," ujar Sigit.
Banyuwangi Ijen Summer Jazz bakal digelar tiga kali untuk tahun
2016, yaitu pada 30 Juli, 10 September dan 22 Oktober 2016 di panggung
terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen.
"Ini murni pertunjukan yang dikreasi oleh para penikmat jaz,
sekaligus upaya kami untuk ikut membantu promosi wisata Banyuwangi yang
sedang bergeliat," kata Sigit yang mantan Direktur Utama PT Bank Negara
Indonesia (BNI) tersebut.
Bupati Banyuwangi Azwar Anas mengungkapkan musik Jaz konsisten
digelar sebagai jembatan penghubung antara kearifan lokal dengan
modernitas. "Musik Jaz bukan semata-mata promosi wisata untuk
mendatangkan banyak orang, tapi Jaz bisa menciptakan image dan daya
tarik yang baik untuk Banyuwangi," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
musik yang ceria dalam ajang "Banyuwangi Ijen Summer Jazz" yang bakal
digelar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (30/7).
"Besok kan mulainya sore hari, kami ingin memaksimalkan suasana
yang hangat antara penonton dan musisi. Kami akan padukan pemandangan
bagus dan musik yang kita bawakan untuk membuat suasana ceria," kata
Syaharani di Banyuwangi, Jumat.
Pada pergelaran tahunan itu akan tampil dua musisi jaz perempuan ternama Indonesia, yaitu Syaharani dan Nita Aartsen.
Syaharani menjanjikan pertunjukan jaz yang ceria, baik dari sisi
lirik maupun aransemen musiknya akan membawa penonton ke dalam atmosfer
yang gembira.
Syaharani melanjutkan, Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF)
akan bermain selama satu jam di panggung terbuka di amphitheatre di
resor Jiwa Jawa di kawasan lereng Gunung Ijen itu. Ia berjanji akan
membawakan delapan hingga sembilan lagu yang terdiri atas lagu-lagu dari
album ESQI:EF yang telah dirilis sebelumnya.
"Kami bakal mainkan musik yang berwarna warni, mulai swing, latin,
hingga blues, pokoknya yang cocok sama suasana hangat yang dibangun,"
katanya.
Pada pertunjukan itu Syaharani akan memboyong empat personel
ESQI:EF, di antaranya Achmad "Didit" Fareed Saad dan Donny Suhendra,
mantan gitaris Krakatau.
Selain ESQI:EF, Banyuwangi Ijen Summer Jazz juga menghadirkan Nita
Aartsen yang akan memberi kejutan dengan tampil bersama sinden senior
Banyuwangi Supinah.
Nita menjanjikan pertunjukan nantinya akan menjadi kolaborasi unik
antara jaz dengan musik etnik hingga menghasilkan suguhan musik yang
istimewa.
Pada penampilannya tersebut, Nita membawa band dengan format
terbarunya hasil kolaborasinya dengan talenta-talenta musik
internasional, yaitu Ernesto Enriquez Castillo (Kuba) pada gitar, Pablo
Calzado (Kuba) pada drum, Patrick Lauwerends (Belanda) pada bass dan
multi-instrumentalist Jean-S�bastien Simonoviez (Prancis).
Panitia penyelenggara Banyuwangi Ijen Summer Jazz Sigit Purnomo
mengatakan acara itu akan berbeda dengan pertunjukan jaz lainnya.
Pertunjukkan kali ini menawarkan keintiman antara penonton dan musisi
jaz di panggung sehingga terjalin sebuah ikatan emosi.
Dengan tata letak panggung terbuka berlatarkan pemandangan
keindahan pegunungan, akan menambah nuansa syahdu saat menonton konser
musik di alam terbuka.
"Penonton dan musisi berada pada jarak yang sangat dekat, mereka
bisa berinteraksi dan membangun kedekatan yang tidak bisa dirasakan pada
pertunjukkan jaz lainnya," ujar Sigit.
Banyuwangi Ijen Summer Jazz bakal digelar tiga kali untuk tahun
2016, yaitu pada 30 Juli, 10 September dan 22 Oktober 2016 di panggung
terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen.
"Ini murni pertunjukan yang dikreasi oleh para penikmat jaz,
sekaligus upaya kami untuk ikut membantu promosi wisata Banyuwangi yang
sedang bergeliat," kata Sigit yang mantan Direktur Utama PT Bank Negara
Indonesia (BNI) tersebut.
Bupati Banyuwangi Azwar Anas mengungkapkan musik Jaz konsisten
digelar sebagai jembatan penghubung antara kearifan lokal dengan
modernitas. "Musik Jaz bukan semata-mata promosi wisata untuk
mendatangkan banyak orang, tapi Jaz bisa menciptakan image dan daya
tarik yang baik untuk Banyuwangi," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016