Bondowoso (Antara jatim) - Bupati Bondowoso Amin Said Husni mengingatkan seluruh kelompok petani kopi di Lereng Gunung Ijen dan Lereng Gunung Raung, agar tetap menjaga kualitas kopi arabika maupun robusta dengan tetap menjalankan prosedur baku karena kopi arabika di Kota Tapai tersebut sudah menjadi salah satu kopi spesial terbaik di dunia.

"Saya ingatkan petani-petani kopi di Bondowoso yang sudah tergabung dalam klaster kopi arabika dan robusta agar jangan sampai 'membocorkan perahu besar' atau menciderai kualitas kopi kita. Karena jika ada satu atau dua orang petani yang berbuat demikian akan merusak semuanya," katanya di sela-sela acara Festival Kopi Nusantara di Lapangan Hasanudin Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (24/7) sore.

Ia mengatakan, jika nantinya diketahui ada petani  kopi di Bondowoso yang mengabaikan prosedur baku mulai proses dari pemetikan hingga menjadi kopi OC atau berasan akan memberikan sangsi.

Peringatan untuk menjaga kualitas kopi kepada petani kopi, kata dia, diharapkan dapat dijaga karena sebelumnya Bondowoso sudah mendapatkan sertifikat indikasi geografis produksi klaster kopi rakyat yang berada di Lereng Gunung Ijen dan Lereng Gunung Raung.

"Tentunya nanti akan ada sangsi kepada petani kopi kami yang melanggar prosedur. Untuk sangsinya akan dilihat dulu apakah kesalahan-kesalahan dari petani kopi, karena kita memiliki tata niaga," katanya.

Sementara itu, Direkrut Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember Misnawi menyampaikan bahwa pemerintah daerah dan kelompok tani di Bondowoso agar tetap menjaga citra kopi arabika yang kualitasnya sudah diakui perkopian nasional maupun dunia.  

"Bondowoso sudah punya nama, jadi harus ada kontrol atau penagwasan yang ketat terhadap petani kopi yang lokasinya berada di Lereng Gunung Ijen dan Lereng Gunung Raung.  Jangan sampai citra kopi Bondowoso rusak karena nantinya mengembalikan citra itu susah," ujarnya.

Misnawi menambahkan, saat ini produk kopi dijual sesuai kualitas dan harganya 90 persen ditentukan dari kualitas. Mulai dari kualitas kopinya, kualitas jaminan suplai, serta kualitas lainnya.

"Dengan dilaksanakannya promo-promo seperti deklarasi 'Bondowoso Republik Kopi' dan yang lainnya oleh pemerintah daerah harusnya terus dilakukan untuk mengembangkan pasar," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016