Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menargetkan penyediaan atau pengadaan lahan relokasi untuk SD Negeri 1 Bendoroto yang ambruk, dan diharapkan tuntas sebelum akhir 2016.
    
"Harapan kami tentu secepatnya. Lebih cepat lebih baik sehingga pembangunan gedung sekolah bisa segera dilakukan," kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Munib di Trenggalek, Sabtu.
    
Munib memastikan, tim survei saat ini sudah bekerja untuk mencari alternatif calon lahan pengganti di wilayah Desa Bendoroto.
    
Penentuan selanjutnya dilakukan dengan menetapkan nilai jual objek pajak (NJOP) sebelum proses pembelian aset untuk pendirian SDN 1 Bendoroto dilakukan.
    
"Anggaran pengadaan lahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Namun untuk bangunan akan diajukan ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pusat," ujarnya.
    
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Bendoroto Ahmad Khusairi mengatakan sudah ada calon lahan yang segera diajukan ke pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Trenggalek seluas sekitar 1.012 meter persegi.
    
Namun mengenai harga ia mengaku masih belum menegoasiasikan karena hal itu menjadi kewenangan tim pengadaan tanah di Dindik Trenggalek.
    
"Kalau calon lahannya sudah ada dan pemilik bersedia melepasnya untuk pembangunan SDN 1 Bendoroto," ujarnya.
    
Kepala SDN 1 Bendoroto Sukemi juga mengapresiasi kemajuan tersebut, namun ia masih menyangsikan harga penawaran tanah yang dinilai masih tinggi, yakni Rp9 juta per ru atau per 14 x 1 meter.
    
"Untuk ukuran harga tanah di sini memang masih agak tinggi. Tapi itu semua bergantung pertimbangan tim pengadaan dari pemkab, karena sebenarnya harga bervariasi. Tergantung lokasinya," kata Sukemi.
    
Sukemi dan salah seorang guru kelas Sumaji hanya berharap pembangunan gedung baru segera dilakukan, karena kelas darurat yang ada dirasa kurang nyaman bagi siswa.
    
"Intinya semoga tidak berlarut-larut. Kasihan siswa jika harus belajar-mengajar di kelas darurat. Mereka butuh konsentrasi," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016