Magetan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan membuka pos koordinasi dan
pengaduan bagi para pedagang korban kebakaran Pasar Sayur 1 Magetan untuk membantu mereka terkait pemenuhan informasi pascaperistiwa kebakaran pada Kamis (14/7).
Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Magetan Saif Mukhlisun di Magetan, Selasa mengatakan pos koordinasi (posko) dan pengaduan didirikan di sebelah utara kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Sayur.
"Tujuan dari posko dan pengaduan itu untuk menghindari kesimpangsiuran informasi. Jadi, jika pedagang butuh dan perlu menanyakan sesuatu, bisa datang langsung ke posko," ujar Saif Muklisun kepada wartawan.
Keberadaan posko tersebut juga untuk mencegah adanya pedagang luar yang belum menjadi anggota asosiasi pedagang Pasar Sayur Magetan yang ingin mengambil keuntungan atas kondisi saat ini.
"Nantinya, pedagang bisa menunjukkan surat bukti sebagai salah satu penghuni pasar guna mendata barang-barangnya yang terbakar atau kalau mereka ingin mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Pasar Sayur Magetan," kata dia.
Ia menjelaskan hingga kini pihaknya belum mengetahui kerugian material akibat peristiwa kebakaran bangunan Pasar Sayur I Magetan. Namun, diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Jika dilihat dari perputaran uang di Pasar Sayur I Magetan yang bisa mencapai lebih dari Rp2 miliar per hari. Nominal sebesar itu belum ditambah kerugian akibat kerusakan infrastruktur pasar, seperti
bangunan, jaringan listrik, dan lainnya yang berimbas pada para pedagang yang jumlahnya mencapai 1.158 orang.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan mencatat, ada sekitar 158 bangunan usaha yang terbakar pada peristiwa Kamis (14/7) lalu. Rinciannya 46 unit terdiri bedak, kios dan los
bangunan yang termasuk kategori besar, 33 unit los terbuka (kategori sedang), dan 79 titik area pelataran (kategori kecil).
Muklis menambahkan Pemkab Magetan akan segera merekolasi para pedagang Pasar Sayur tersebut, bahkan Bupati Magetan Sumantri telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses
relokasi.
"Pak bupati juga telah mengadakan pertemuan dengan asosiasi pedagang pasar setempat untuk membahas permasalahan tersebut," katanya.
Dalam pembahasan tersebut dipastikan relokasi Pasar Sayur I Magetan akan dilakukan di tempat yang sama. Saat ini proses pembersihan sisa-sisa bangunan yang terbakar sedang dilakukan secara bertahap.
Pihaknya berharap, relokasi berjalan lancar agar para pedagang yangmenjadi korban kebakaran dapat segera berjualan kembali. (*)
pengaduan bagi para pedagang korban kebakaran Pasar Sayur 1 Magetan untuk membantu mereka terkait pemenuhan informasi pascaperistiwa kebakaran pada Kamis (14/7).
Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Magetan Saif Mukhlisun di Magetan, Selasa mengatakan pos koordinasi (posko) dan pengaduan didirikan di sebelah utara kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Sayur.
"Tujuan dari posko dan pengaduan itu untuk menghindari kesimpangsiuran informasi. Jadi, jika pedagang butuh dan perlu menanyakan sesuatu, bisa datang langsung ke posko," ujar Saif Muklisun kepada wartawan.
Keberadaan posko tersebut juga untuk mencegah adanya pedagang luar yang belum menjadi anggota asosiasi pedagang Pasar Sayur Magetan yang ingin mengambil keuntungan atas kondisi saat ini.
"Nantinya, pedagang bisa menunjukkan surat bukti sebagai salah satu penghuni pasar guna mendata barang-barangnya yang terbakar atau kalau mereka ingin mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Pasar Sayur Magetan," kata dia.
Ia menjelaskan hingga kini pihaknya belum mengetahui kerugian material akibat peristiwa kebakaran bangunan Pasar Sayur I Magetan. Namun, diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Jika dilihat dari perputaran uang di Pasar Sayur I Magetan yang bisa mencapai lebih dari Rp2 miliar per hari. Nominal sebesar itu belum ditambah kerugian akibat kerusakan infrastruktur pasar, seperti
bangunan, jaringan listrik, dan lainnya yang berimbas pada para pedagang yang jumlahnya mencapai 1.158 orang.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan mencatat, ada sekitar 158 bangunan usaha yang terbakar pada peristiwa Kamis (14/7) lalu. Rinciannya 46 unit terdiri bedak, kios dan los
bangunan yang termasuk kategori besar, 33 unit los terbuka (kategori sedang), dan 79 titik area pelataran (kategori kecil).
Muklis menambahkan Pemkab Magetan akan segera merekolasi para pedagang Pasar Sayur tersebut, bahkan Bupati Magetan Sumantri telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses
relokasi.
"Pak bupati juga telah mengadakan pertemuan dengan asosiasi pedagang pasar setempat untuk membahas permasalahan tersebut," katanya.
Dalam pembahasan tersebut dipastikan relokasi Pasar Sayur I Magetan akan dilakukan di tempat yang sama. Saat ini proses pembersihan sisa-sisa bangunan yang terbakar sedang dilakukan secara bertahap.
Pihaknya berharap, relokasi berjalan lancar agar para pedagang yangmenjadi korban kebakaran dapat segera berjualan kembali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016