Selain memiliki kekayaan budaya yang khas, Madura ternyata juga memiliki khazanah kuliner yang beragam, selain sate atau soto.

Dalam beberapa tahun terakhir, warga Surabaya dan Madura mengenal nama bebek sinjai yang cukup masyhur. Masih dengan bahan dari bebek, di Madura kini ada masakan khas, yakni bebek songkem. Pilihannya, selain bebek, ada bahan dasar ayam.

Masakan dengan perpaduan rasa gurih dan pedas ini dapat kita jumpai di Jalan Agus Salim Kota Sampang, Madura. 

Tidak terlalu jelas apa makna songkem dalam masakan ini. Hanya saja dalam bahasa Madura kata songkem bermakna menghormat dengan cara merunduk.

"Ndak tahu apa maksudnya songkem ini. sudah dari dulu namanya begitu," kata seorang pemilik warung bebek songkem.

Bebek atau ayam songkem dimasak dengan bumbu utama garam dan lombok dengan tambahan sedikit bawang merah dan bawang  putih yang semuanya digerus halus. Bumbu yang sudah halus dilumurkan ke bebek atau ayam hingga rata. Bebek atau ayam kemudian dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus hingga empat jam.

Pengukusam dalam waktu lama menghasilkan  daging bebek atau ayam sangat empuk dan bumbunya meresap ke dalam daging.

Proses pemasakannya juga tergolong unik karena menggunakan blek seng yang menggunakan penyangga pelepah pisang. Pelepah dipotong sedemikian rupa dan diletakkan mengambang. kemudian pepesan bebek atau ayam diletakkan di atasnya lalu dikukus.

"Rasanya enak meskipun bumbunya sederhana. Apalagi dagingnya empuk," kata Evy, penikmat bebek songkem dari Bondowoso.

Ia mengakui telah mencicipi bebek songkem sejak setahun lalu. Karena hobi memasak, ia kemudian mencoba membuat ayam songkem sendiri ketika pulang.

"Tapi rasanya beda. Tidak segurih yang di Madura," ucapnya.

Untuk menikmati bebek songkem, kita dapat memilih sesuai keinginan, sesuai harga. Ada yang dalam bentuk potongan cukup Rp24 ribu per porsi. Ada juga yang utuh satu bebek Rp84 ribu.(*) 

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016