"Wahh..air muncratnya menari..." celetuk seorang pemuda bercelana pendek memakai kaos putih bergaris horizontal sembari mengarahkan kamera di ponselnya dengan mode merekam.

"Itu air mancur, bukan air muncrat.." sergah seorang rekan perempuannya bernada protes karena menyebut air mancur dengan air muncrat.

Tak mau kalah, pemuda seusia mahasiswa tersebut tetap berkilah bahwa air yang keluar dari kolam itu dinamai "air muncrat", bukan air mancur.

"Kalau mancur itu air turun dari atas ke bawah, tapi kalau muncrat itu airnya dari bawah ke atas. Ya kan," ucapnya, menjelaskan sembari tak berhenti merekam.

"Tapi itukan Bahasa Jawa, kalau Bahasa Indonesia tetap air mancur," jawab kembali perempuan itu.

Keduanya saat itu datang ketika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara langsung meresmikan "Jembatan Suroboyo" dengan menampilkan atraksi air mancur menari, Sabtu (9/7) malam.

Dikatakan menari karena air mancur yang dihiasi lampu berwarna-warni itu seolah menari menirukan suara musik sesuai irama yang keluar dari pengeras suara.

Air mancur itu menjadi bagian dari Jembatan Suroboyo yang berada di pesisir pantai utara Surabaya, tepat di Taman Hiburan Pantai Kenjeran.

Jembatan yang merupakan jalan penghubung antara kawasan Cumpat dan Sukolilo tersebut bernilai Rp200 miliar dan diharapkan mampu mendongkrak tingkat perekonomian masyarakat setempat.

Air mancur tersebut menari lebih dari 15 menit. Hiasan lampu yang dimainkan secara spketakuler tersebut dipastikan membuat siapa saja berdecak kagum dan menyebut ucap syukur kehadirat Allah SWT karena keindahannya.

Lokasi air mancur menari berada tepat di sisi utara THP Kenjeran. Jika dari terminal Kenjeran, hanya berjarak 500 meter ke utara. Sedangkan dari Jembatan Suramadu, tidak lebih dari 2 kilometer ke arah timur.

Tak berniat menggunakan kendaraan pribadi? Jangan khawatir, ada angkutan kota jurusan Kenjeran yang melintas. Jika tak lewat di depannya pun, bisa turun di Termina Kenjeran dan berjalan kaki ke arah utara.

Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan bagaimana air mancur menari itu, silakan berkunjung ke sana setiap malam Minggu alias Sabtu malam.

Kata "malam" harus digarisbawahi, sebab jika datang bukan dalam keadaan langit gelap dan matahari belum terbenam maka tak tampak gemerlapnya air mancur itu.

Tri Rismaharini juga memastikan untuk sementara, waktu dinyalakannya air mancur menari dimulai tepat pukul 20.00 WIB dan berakhir sejam kemudian.

Satu lagi, setiap pengunjung tak dipungut biaya apapun. Bisa sepuasnya berfoto selfie, wefie, atau sekadar melepas penat sembari berjalan-jalan santai.

So, Minum Jus Pepaya Dicampur Durian.. Kalau ke Surabaya Jangan Lupa ke Kenjeran...!!

Bu Desi istrinya Pak Tumiran...Ayo menari bersama air mancur di Kenjeran...!!(*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016