Surabaya, (Antara Jatim) - Jalur kereta api (KA) antara Probolinggo hingga Bangil, Pasuruan, Jawa Timur yang sebelumnya terendam banjir dan tidak bisa dilewati, mulai pukul 20.30 WIB sudah bisa dilalui kembali karena air yang merendam jalur tersebut sudah mulai surut.

"Kami informasikan mulai malam ini pukul 20.30 WIB, petak jalan Probolinggo-Banggil, Pasuruan sudah bisa dilalui," ucap Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto, dalam pesan singkatnya di Surabaya, Jumat malam. 

Suprapto mengatakan, untuk KA yang pertama kali lewat di jalur tersebut direncanakan KA Mutiara Timur dengan kode lambung KA 89 jurusan Surabaya Gubeng-Banyuwanggi. 

"Dengan surutnya air yang merendam jalur kereta, kami informasikan bahwa perjalanan KA relasi Surabaya-Jember/Banyuwangi sudah kembali normal," katanya.   

Sebelumnya, sebanyak 12 perjalanan kereta api yang menuju atau berangkat dari Surabaya menuju Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember dibatalkan akibat banjir di Kabupaten Pasuruan yang menyebabkan jalur rel kereta rusak parah.

Manajer Humas PT Kereta Api Daop IX Jember Krisbiyantoro mengatakan rangkaian KA yang dibatalkan meliputi KA Mutiara Timur Malam dan KA Mutiara Timur Siang dengan masing-masing jurusan Banyuwangi-Surabaya. 

Kemudian, KA Logawa jurusan Jember-Purwokerto, KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan Yogyakarta, KA Tawangalun jurusan Banyuwangi-Malang, dan KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya.

"Di wilayah Daop  IX Jember sebanyak enam perjalanan kereta api yang dibatalkan mulai KA Mutiara Timur Malam, KA Logawa, KA Sritanjung, KA Tawangalun, KA Probowangi, dan KA Mutiara Timur Siang," katanya.

Ia mengatakan, seluruh tiket penumpang yang terkena pembatalan dikembalikan sepenuhnya dan tidak ada pemotongan biaya, dan disarankan menggunakan moda transportasi lain untuk menuju ke tempat tujuan.
     
Sebelumnya, jalur rel KA sepanjang 200 meter di kawasan Probolinggo-Bangil, Pasuruan terendam banjir setinggi 17 cm, dan batas aman untuk dilalui kereta adalah setinggi 11 cm, namun jika melebihi batas itu tidak bisa dilalui.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016