Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menetapkan rekayasa arus lalu lintas untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan atau macet di simpang tiga Jembatan Ngujang selama gelaran arus mudik/balik Lebaran 2016.
     
"Rekayasa jalur atau arus lalu lintas tersebut bertujuan mengurai agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang berpusat di simpang tiga Jembatan Ngujang," kata Kepala Dishubkominfo Tulungagung Maryani di Tulungagung, Jumat.
     
Untuk kendaraan dari arah Blitar menuju Tulungagung kota, kata Maryani, kendaraan bisa langsung melewati titik pertigaan Ngujang dan berbelok kiri menuju pusat kota.
     
Namun untuk sebaliknya dari Tulungagung menuju Blitar, kata Rahmad, kendaraan diwajibkan melaju arah Kediri sebelum diarahkan melalui jalan kampung di wilayah Kecamatan Ngantru hingga sampai area jalan raya Desa minggirsari.
     
"Puncak kepadatan arus lalu lintas biasanya terjadi mulai H-2  hingga H+3 Lebaran, sehingga kami wajib melakukan upaya antisipasi," ujarnya.
      
Saat ini, memasuki H-5 Lebaran volume arus lalu lintas di beberapa jalan protokol dan jalur antardaerah di wilayah Tulungagung masih normal.
     
Kendati terjadi peningkatan arus pada siang dan sore hari, tak satupun yang berpotensi memicu kemacetan lalu lintas.
     
"Sejauh ini belum ada tanda-tanda kemacetan lalu lintas. Semua masih normal," kata Kaur Regident Satlantas Polres Tulungagung Iptu Rahmad.
     
Karenanya, tim terpadu pengamanan arus mudik di simpang tiga Jembatan Ngujang sejauh ini belum memasang "water barrier" di sepanjang jalur tersebut.
     
Menurut Rahmad, pemasangan water canon dan portal pemecah jalur hanya dilakukan jika arus lalu lintas terus semakin padat dan berpotensi memicu kemacetan. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016