Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro masih terus mengembangkan kasus penculikan anak dengan tersangka Didik Purwanto (36) warga Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota, karena kemungkinan masih ada korban lain yang belum melapor.

"Dari hasil pengusutan polisi ada sembilan lokasi tempat kejadian (TKP) kasus penculikan anak dengan tersangka Didik Purwanto," kata Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Wahyu Sri Bintoro, di Bojonegoro, Jatim, Kamis.

Sembilan lokasi TKP dengan tersangka Didik Purwanto, katanya, tujuh TKP di Bojonegoro, sedangkan dua TKP lainnya di Tuban.

"Polisi masih mengembangkan kasus ini, karena kemungkinan masih ada korban lainnya yang selama ini malu melapor ke polisi," ucapnya, menegaskan.

Dari keterangan yang diperoleh Didik Purwanto berhasil ditangkap Tim Buser Polres Bojonegoro di depan Stasiun kereta api (KA) Tawang, Semarang, Jawa Tengah pada 25 Juni.

Tersangka ditangkap polisi karena dua hari sebelumnya telah menculik korban F (14) warga Kecamatan Balen, dari rumahnya untuk dibawa kabur ke luar kota.

Dalam aksinya, korban memberikan iming-iming akan membelikan telepon selular kepada korbannya. Ketika itu korban dibawa lari dan ditingal di Ngawi, yang untuk selanjutnya korban pulang sendiri ke rumahnya.

"Sebagian besar korban juga disetubuhi dengan alasan untuk menyempurnakan ilmu gendamnya dengan target jumlah korban tertentu," ujar Humas Polres Bojonegoro AKP Suyono, menambahkan.

Bupati Bojonegoro Suyoto, usai apel siaga Ramadniya Semeru 2016, mengapresiasi keberhasilan polres dalam mengungkap kasus penculikan anak di daerahnya.

Dengan keberhasilan itu, katanya, menunjukkan Negara hadir dan sanggup melindungi rakyat.

"Pengungkapan kasus penculikan ini menunjukkan Negara kuat," tandasnya.

Pada kesempatan itu, ia meminta tersangka pelaku penculikan anak di daerahnya dihukum seberat-beratnya.

"Kami harapkan pelaku kriminal penculikan anak dihukum seberat-beratnya. Dengan demikian pelaku lainnya harus berpikir ulang untuk berbuat kriminal di Bojonegoro," katanya, menegaskan.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016