Kediri (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, menahan S (30) pelaku asusila serta kekerasan pada seorang balita yang menyebabkan korban terluka hingga meninggal dunia.
"Kami sudah tahan sejak semalam, dan sekarang dalam proses pemeriksaan," kata Kepala Polres Kediri Kota AKBP Wibowo di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, pelaku yang ditangkap adalah S (30) warga Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Ia telah berbuat asusila serta kekerasan pada Ahmad Habibi Adinata (3) yang tetangga korban.
Kasus kekerasan itu, kata dia, berawal dari laporan keluarga ke Polres Kediri Kota pada Senin (27/6). Keluarga mengetahui jika Habibi menjadi korban kekerasan seksual setelah diperiksa oleh petugas medis. Selain itu, di bagian kepala korban juga terdapat luka, yang menyebabkan korban meninggal dunia. Bahkan di bagian pantat korban juga disulut dengan rokok, hingga ada bekas luka bakar.
"Hasil autopsi, ada bukti kekerasan seksual. Penyebab kematiannya adalah kekerasan akibat benda tumpul. Di kepala, tulang tengkoraknya patah," ujarnya.
Kapolres mengungkapkan, penyidik sudah melakukan pemeriksaan awal. Pelaku sudah beberapa kali melakukan kejahatan seksual pada korban, pertama pada Mei 2016, lalu pada 27 Juni.
Pelaku awalnya memanggil korban ke tempat kerjanya di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren dan diajak bermain. Namun, saat akan melakukan perbuatan asusila, korban menolak, hingga pelaku berbuat kekerasan dengan membanting tubuhnya dua kali.
Bahkan, saat korban tidak sadarkan diri, pelaku juga sempat menghubungi keluarga dan berdalih jika kepala korban terbentur sepeda motor, hingga diperiksa oleh petugas medis di Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri, diketahui ada luka di bagian alat kelamin korban.
Selain menahan pelaku, polisi juga menyita beberapa barang bukti, misalnya baju tersangka serta celana dalam, serta baju yang digunakan untuk lap sperma.
Polisi masih menahan pelaku dan akan menjeratnya dengan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016