Surabaya (Antara Jatim) -  Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD kota Surabaya Vinsensius Awey, mengusulkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjadikan eks lokalisasi Dolly dan Jarak sebagai kawasan kampung kuliner.
    
Vinsensius Awey, di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya sudah mengusulkan ke Pemkot Surabaya tapi hingga kini belum mendapat respons dari Wali Kota Surabaya. "Belum dapat lampu hijau dari wali kota, mungkin dianggap ide saya ini kurang menarik," katanya.
    
Menurut dia, selama ini belum ada upaya pemerintah kota membangun kawasan itu agar kembali hidup. Selama ini, lanjut dia, ada rencana mau membuat permata di kawasan Dolly tapi belum ada implementasinya.
    
"Pemkot juga sudah buat industri sepatu, tapi hanya terbatas dan tidak semua kawasan," katanya.
    
Ia mengatakan untuk mengubah image kawasan prostitusi tidak semudah yang dibayangkan. Tapi upaya tersebut tetap harus dilakukan oleh pemerintah kota agar kondisi perekonomian di kawasan Dolly bisa pulih kembali.
    
"Kalau usulan saya jadi kawasan kuliner tidak terlalu sulit dan juga modalnya kecil hanya untuk beli alat-alat dapur. Apalagi didukung banyak ibu-ibu di Dolly jago memasak," katanya.
    
Jika itu diterapkan, lanjut dia, langka yang dilakukan Pemkot Surabaya hanya mencari lokasi yang akan digunakan untuk kampung kuliner.
    
"Misalnya ada tanah kosong atau fasum bisa dimanfaatkan untuk dibangun seperti sentra kuliner dari berbagai jenis makanan. Bila perlu bangunan milik warga dibeli dan dirobohkan untuk dibangun di kawasan itu," katanya.
    
Pemkot Surabaya sendiri, kata dia, bisa mengemas marketing dengan cara membawa tamu-tamunya untuk singgah di kampung kuliner. "Jika itu dilakukan lama-lama akan hilang image kawasan prostitusi menjadi kawasan kuliner," katanya.
    
Mengenai tempat parkir tidak perlu dirisaukan karena hal itu bisa dilakukan dengan cara membangun gedung parkir di area tersebut. "Bahkan di Tiongkok sendiri ada kawasan kuliner yang tidak boleh dilewati mobil," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016