Surabaya (Antara) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surabaya bersama Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menyiapkan "Nyantri Kebangsaan" di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).

"Kami sudah menyampaikan hal itu saat bertemu Pangarmatim Laksamana Muda TNI AL Darwanto di Mako Armatim Surabaya, Kamis (16/6) lalu," kata Ketua Lapeksdam PCNU Kota Surabaya Imam Syafii di Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan Pesantren Ramadhan sudah lama, namun setelah berkoordinasi dengan Pangarmatim acara "Nyantri Kebangsaan di KRI" tersebut akan terlaksana pada 15-17 Agustus 2016.

"Rencana Lakpesdam bikin Pesantren Ramadhan di kapal perang diundur karena waktunya mepet. Pangarmatim setuju acaranya diundur tanggal 15-17 Agustus atau tepat akhir liburan sekolah," jelasnya.

Oleh karena acaranya sudah di luar Ramadhan, maka titel acaranya diganti menjadi "Nyantri Kebangsaan di KRI" dan panglima sangat senang dengan titel acara tersebut.

"Peserta kegiatan tersebut adalah Ketua OSIS dan Ketua Kerohanian Islam SMA dan SMK di Surabaya. Nantinya materi acara berupa ceramah dan dialog dengan berbagai tema," katanya.

Tema dimaksud antara lain, Ngaji NKRI dan Kebangsaan, Ngaji Cinta Tanah Air, Ngaji Antikomunis, Ngaji Antiterorisme, Ngaji Islam ramah dan damai, ngaji Islam Nusantara, dan Ngaji Antinarkoba.

"Panglima minta pesertanya 500 siswa. Acara berakhir saat peserta mengikuti upacara 17 Agustus di Makoarmatim bersama pasukan TNI AL. Peserta akan membacakan deklarasi kebangsaan," tuturnya.

Bahkan, Panglima juga berkenan memberi sertifikat untuk peserta. "Untuk itu, saya berharap  dukungan semua jamaah NU Urban Kota Surabaya agar acara tersebut berjalan sukses," ujar salah satu pimpinan media massa elektronik itu.

Sementara itu, Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman mengatakan "Santri Kebangsaan" rencananya akan dilaksanakan di atas KRI Dewaruci dan KRI Arung Samudera.

"Kami akan memberikan materi meliputi kemaritiman dan kewarganegaraan kepada para siswa," pungkasnya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016