Blitar (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, menembak satu dari tiga perampok, sebab yang bersangkutan melawan saat akan ditangkap petugas.
     
"Pelaku ini saat akan ditangkap memberikan perlawanan ke petugas dan membahayakan karena menggunakan parang, sehingga terpaksa petugas memberikan tembakan peringatan dan akhirnya dilumpuhkna dengan menembak ke arah kaki," kata Kepala Polres Blitar AKBP Slamet Waloya di Blitar, Rabu.
     
Ia mengatakan, pelaku yang ditembak itu berinsial MU, warga Desa Sragi, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Ia pernah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi dan pernah dipenjara dalam kasus pencurian. 
     
Selain MU, polisi juga menahan JO dan BO. Mereka juga ditahan dalam kasus yang sama dengan MU, yaitu kasus pencurian. Dalam aksinya, mereka juga membawa beragam senjata tajam, dan tidak segan melukai korbannya bila mereka melawan. Bahkan, mereka juga membawa senjata "air soft gun" untuk menakut-nakuti para korbannya.
     
Kapolres mengatakan, para pelaku melakukan aksinya di sejumlah lokasi Kabupaten Blitar. Ada 11 lokasi yang diakui para pelaku, dan mereka membawa berbagai barang berharga milik korban.
     
"Ada 11 kali, dan kami terus kembangkan kasus ini. Ketiga tersangka ini satu kelompok yang terlibat dalam kasus curas (pencurian dengan pemerasan) serta curanmor (pencurian kendaraan bermotor)," jelasnya.
     
Selain menahan tiga tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti misalnya sepeda motor, air soft gun, parang, keris, dan sejumlah barang lainnya. Seluruh barang-barang itu diamankan petugas.
     
Sementara itu, MU, salah seorang tersangka mengaku dalam melakukan aksinya, ia dengan teman-temannya melakukan secara spontan. Selama ini, korbannya banyak yang usianya sudah baya.
     
"Kalau melakukan spontan dan bersama-sama dengan teman-teman. Saya juga gunakan uang itu untuk makan," kata MU.
     
Hingga kini, ketiga tersangka masih ditahan di kantor Polres Blitar. Mereka akan dipenjara, karena ulah yang dilakukan, melakukan kejahatan, bahkan mengancam dengan senjata tajam. 
     
Polisi juga mengimbau, warga berhati-hati, terutama ketika berada di jalan raya, agar tidak terlalu mencolok dalam menggunakan perhiasan ataupun tidak membawa uang berlebih. Jika perlu, warga diharapkan meminta bantuan untuk pengawalan petugas, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016