Surabaya (Antara Jatim) - Dua orang dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) membuat komposter tenaga surya, sebagai alat pengolahan sampah organik menjadi kompos.

"Komposter tenaga surya ini menggunakan sistem elektrik yang bekerja otomatis. Memanfaatkan tenaga surya, maka tidak perlu biaya operasional listrik dan waktu untuk menghasilkan kompos," kata salah satu dosen, Andrew Joewono ST MT di Surabaya, Kamis.

Bersama rekan dosennya, Lanny Agustine ST MT dan dua orang mahasiswa yaitu Pandyapratita Putra serta Alvian Nugrah, ia mengatakan permasalahan sampah, baik organik maupun anorganik, jika diabaikan akan menimbulkan masalah, seperti bau tidak sedap hingga bencana alam.

"Cara kerja komposter tenaga surya ini yaitu bahan atau sampah dimasukkan ke dalam tabung pengolah dan dicampur dengan bakteri starter secara merata, lalu ditambahkan bulk agent (penggembur)," kata dia.

Setelah semuanya tercampur dengan baik, ia menambahkan alat kemudian ditutup. Setiap hari alat komposter tenaga surya diputar selama 5 menit dengan sistem elektrik otomatis. 

"Dalam 5-7 hari proses untuk menghasilkan kompos bisa selesai, sehingga dapat mempercepat proses kompos secara umum yang membutuhkan waktu hingga sebulan," tuturnya.

Menurut dia, alat itu bekerja dengan listrik, yang diperoleh dari tenaga surya untuk mengolah energi cahaya matahari menjadi listrik yang disimpan dalam baterai. 

"Tenaga surya yang digunakan jenis policrystaline, sehingga dengan cuaca mendung pun sudah dapat menghasilkan listrik. alat ini masih dapat menyimpan energinya," terangnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, komposisi sampah yang dimasukkan dalam alat tersebut mencapai 8 kg, dengan menghasilkan kompos berkualitas hingga 5 kg.

Lanny Agustine ST MT menambahkan, proses penelitian sekitra 10 bulan itu, menjadi wujud teknologi tepat guna agar masyarakat dapat mengelola sampah organiknya secara pribadi. 

"Memilih sampah dan mengolahnya kembali menjadi kompos dapat menghijaukan lingkungan sekitar. Komposter Tenaga Surya ini telah mendapat juara III bidang Teknologi Tepat Guna Tingkat Surabaya tahun ini," jelasnya.

Pandyapratita Putra berharap masyarakat dapat memanfaatkan sistem peralatan ini dengan mudah, baik dikelola secara mandiri oleh kelompok rukun tetangga atau yang lebih besar lagi. 

"Sampah-sampah rumah tangga (organik) dapat dipergunakan kembali untuk kepentingan penghijauan di lingkungan tempat tinggal, dapat juga digunakan untuk memproduksi pupuk cair dan kompos bernilai jual," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arishandi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016